Skip links

Optimalkan peran Laboratorium bagi lulusan, Unimed Studi Tiru dan Kerjasama dengan Harvard Inovations Labs, Massachusetts, USA

Pada tanggal 21 November 2024, bertempat di Harvard Innovation Labs (H-i Labs), Batten Hall, Allston, di Boston ibukota negara bagian Massachusetts, Amerika Serikat, delegasi Universitas Negeri Medan yang terdiri atas Rektor, Prof. Dr. Baharudin, Ketua Senat, Prof. Dr. Syawal Gultom, para wakil rektor, maupun Ketua Senat, Sekretaris Senat, Kepala Biro dan Kepala Kantor Urusan Internasional Unimed diterima oleh Peter Gladstone (Senior Advisor H-I Labs). Labs tersebut terletak diantara Harvard Business School dan Science and Enggineering Complexs, terdiri dari dua bangunan sekaligus menjadi rumah bagi ruang kerja bersama (collaboration hall) bagi mahasiswa inovator dan alumni dari 14 fakultas di Harvard University sekaligus bagi ahli (expert), mentors, dan volunteer. Menurut Peter Galdstone, Harvard Innovations Labs adalah rumah bagi Harvard Innovators mulai dari ide hingga pengembangan usaha melalui bimbingan, komunitas, pendanaan dan penyediaan sumberdaya. Lebih lanjut dikatakan Gladstone bahwa Laboratorium ini selalu mengundang usahawan, pakar industri, investor, pemimpin bisnis dan spesialis untuk terlibat dengan mahasiswa Harvard maupun alumni terpilih dan mengutamakan serta mengandalkan kekuatan inovatif mahasiswa dan alumni Universitas Harvard untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.

Secara detail, Peter Gladstone merinci mekanisme kerja di H-i Labs mencakup lima tahapan: (1) lets connected adalah ruangan khusus menerima usulan dimana mahasiswa maupun alumni menawarkan usulan usaha untuk dipelajari, dipahami dan dicarikan jalan keluar. Pada tahap ini, para dosen pembimbing mengarahkan mahasiswa untuk menemukan solusi untuk dikerjakan atau ditunda hingga ditemukan solusi, (2) lunch lab geo yakni ruangan khusus diskusi intensif antara pengusul dan dosen pembimbing serta melibatkan ahli maupun praktisi yang boleh jadi (3) maker studio ruangan khusus simulasi tentang rencana proyek yang akan dikerjakan, (4) media audio yakni ruangan khusus untuk bertemu dengan pemodal, pebisnis ataupun stakeholder yang tertarik sekaligus presentasi atas usulan yang dibangun, dan (5) Augmented Reality and Virtual Reality (AR/VR) Studio adalah ruangan khusus untuk simulasi menggunakan immersive technology (teknologi mendalam) terhadap rancangan yang dihasilkan serta prediksi usaha dimasa depan.

Rektor Unimed, Prof. Dr. Baharudin, mengapresiasi Harvard University lebih khusus Harvard Innovation Labs yang mau menerima Unimed. Diskusi, penjelasan dan tur labs sangat berharga bagi pengembangan semua laboratorium di Kampus kebanggaan Unimed. Bukan saja untuk memecahkan masalah di internal lab, tetapi menjembatani hingga merancang proyek bagi lulusan. Laboratorium adalah rumah bagi inovator yakni calon-calon sarjana bersam dengan pembimbing, mentor dan ahli yang dipercayakan orangtuanya belajar di Unimed, pungkas Rektor Prof. Baharudin.

Sementara itu, Ketua Senat, Prof. Dr. Syawal Gultom menegaskan bahwa pengembangan laboratorium sebagaiaman di Harvard University pantas ditiru dan eligible dikembangkan pada beberapa laboratorium di Unimed. Mekanisme kerja laboratorium di Unimed, harus kita rumuskan, tujuannya, pola kerjanya, termasuk pembimbing, mentor, dan ahli yang relevan. “Kita tidak mungkin meluluskan mahasiswa tanpa inovasi, sementara inovasi menjadi kewajiban masa kini dan masa depan. Hanya lewat inovasi, lulusan Unimed dapat bersaing dengan lulusan kampus lainnya di Indonesia”. Paling tidak, kita mengetahui dan sangat mungkin mengembangkan “best practice” di Harvard Innovation Labs berupa main pattern laboratorium dalam mendukung kualitas lulusan perguruan tinggi sebagaimana yang diterapkan pada semua lulusan Universitas Harvard dari 14 fakultas yang diasuh yang berkedudukan di Amerika Serikat itu. Kita harus melompat tinggi, menyiapkan mekanisme, dan standard labs untuk mendukung kualitas lulusan, pungkas Prof. Syawal Gultom.
Wakil Rektor II Dr. Winsyaputra Ritonga, menegaskan bahwa kunjungan ke Harvard Innovation Labs di Harvard University, USA itu adalah bagian dari “studi tiru” (mock study) oleh Unimed terhadap institusi yang dianggap lebih kompeten dalam suatu hal dengan maksud untuk peningkatan mutu, perbaikan sistem, penentuan kebijakan, standard maupun mutu termasuk regulasi. Studi tiru, dengan demikian dimaksudkan untuk “meniru” pengalaman dan keterampilan atas keberhasilan prestasi yang diraih atau dicapai institusi yang dikunjungi. Kunjungan dan kerjasama ke Harvard Innovation Labs, lanjut Dr. Winsyahputra, merupakan langkah tepat dimana “best practice” mereka meluluskan sarjana dan mendukung alumni relevan ditiru dan dipraktekkan di beberapa laboratorium di Unimed.

Harvard University, adalah kampus tertua di Amerika Serikat yang didirikan pada 8 September 1636 oleh John Harvard yakni sarjana lulusan Cambridge University, Inggris. Harvard University berulangkali menempati peringkat pertama universitas terbaik di dunia. Bahkan, Times Higher Education Supplement World University Rankings menempatkan Universitas Harvard di urutan pertama. Kemudian, universitas ini juga paling bergengsi di dunia dan mempunyai pendapatan terbesar di antara universitas-universitas di seluruh dunia. Oleh sebab itu, penerimaan kunjungan Unimed di Harvard University adalah sesuatu yang luar biasa. Diakhir sesi diskusi dan tur labs, Rektor Unimed didampingi Ketua Senat menyematkan “ulos”kepada Peter Gladstone yang menandai atau mengawali kolaborasi, pungkas Pak Winsyah. (Humas Unimed).