Universitas Negeri medan (UNIMED) dan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengadakan kegiatan Ekspos Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM) Program Desa Mandiri Peduli Gambut (DMGP) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2024 dengan tema “Kolaborasi Multistakeholder dalam Mewujudkan Masyarakat Mandiri Berkelanjutan” pada 14-15 Oktober di Karibia Boutique Hotel Medan.

Kegiatan dihadiri oleh Wakil Rektor I Unimed, Wakil Rektor II Unimed, Ketua Senat Unimed, Sekretaris Senat Unimed, Ketua LPPM, Direktur Pengendalian Kerusakan Ekosistem Gambut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumut, dan Para Peserta Ekspos RKM DMPG (Kepala Desa, Koordinator Desa, Fasilitator Masyarakat dan Ketua TKPPEG yang berasal dari 12 Desa, 4 Kabupaten Labura, Labuhan Batu, Labusel, dan Madina Provinsi Sumut.

Saat membuka kegiatan Dr. Abil Mansyur, S.Si., M.Si. menyampaikan kegiatan ini merupakan momentum penting bagi kita semua, di mana kita akan mendiskusikan dan mengeksplorasi berbagai rencana kedepan yang berkaitan dengan pengembangan dan pengelolaan sumber daya di daerah gambut kita. Semoga hasil dari ekspos ini dapat memberikan manfaat yang besar dan mendukung pelaksanaan program DMGP dengan efektif dan efisien. Terima kasih atas perhatian dan partisipasi Bapak Ibu sekalian. Mari kita wujudkan desa kita menjadi desa mandiri yang peduli akan lingkungan, khususnya di daerah lahan gambut.

Dr. Mufti Sudibyo, M.Si sebagai koordinator tim Pendamping Unimed melaporkan penyelenggaraan ekspos ini merupakan manifestasi dari akumulasi kegiatan selama tiga tahun terakhir dari tahun 2022 sampai 2024 pelaksanaan Program Desa Mandiri Peduli Gambut di Sumut. Pada tahun 2022 dilaksanakan di 20 desa 4 kabupaten, tahun 2023 dilaksanakan di 16 desa 5 kabupaten dan tahun 2024 diselenggarakan di 12 desa 4 kabupaten. Adanya program DMPG ini memberikan wawasan dan pengetahuan baru bagi desa-desa lahan gambut di sumut perihal perlindungan gambut dan pengembangan ekonomi bagi masyarakat yang tinggal di daerah gambut yang diharapkan mampu mengurangi tingkat kebakaran lahan gambut secara signifikan.

Lanjut Dr Mufti, sudah banyak hal yang dikerjakan dan akan dikerjakan oleh desa yang menjalani DMPG sejak tahun 2022-2024 antara lain budidaya berbagai jenis tanaman, budidaya lele, ternak ayam, ternak kambing, budidaya ikan nila dan pembuatan produk seperti kerajinan dari lidi sawit, selai nenas, jamur tangkos, sabun herbal, pupuk kompos, sale lele, dan lainnya. Terkait dengan tindak lanjut pelaksanaan program DMPG di tahun tahun yang akan datang perlu ditindaklanjuti dengan program introduksi peningkatan kesadaran melalui Pendidikan Tingkat TK,SD,SMP, dan SMA di wilayah gambut agar Masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, selain tetap dapat memanfaatkan hasil sumber daya yang ada disekitar gambut yang umumnya adalah kebun sawit.

Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd mengatakan unimed sangat senang dapat membantu masyarakat dalam hal meningkatkan kualitas kehidupan, kualitas berfikir, kualitas kesehatan dan yang paling membanggakan untuk unimed itu ketika dia hadir untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kalau unimed bisa bersama-sama dengan rakyat berkolaborasi dengan baik akan semakin baiklah citra kampus ini. Pada kegiatan kali ini kita bersama sama dengan masyarakat yang tinggal disekitaran lahan gambut yang digunakan untuk program kegiatan ini agar bagaimana muncul kesadaran masyarakat untuk secara bersama-sama tetap menjaga ekosistem lahan gambut. Perlu kita ingat bahwa tanah gambut memiliki peranan yang sangat vital bagi ekosistem kita. Oleh karena itu, program DMGP ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam menjaga dan memanfaatkan potensi yang ada secara berkelanjutan. Melalui kolaborasi antara Unimed, masyarakat, dan berbagai stakeholders, kita berharap dapat menciptakan sinergi yang akan mengarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.(Humas Unimed/dv)