FIS UNIMED dan USAID Gelar FGD Pencegahan Dan Penanganan Kekerasan Seksual Dan Sextortion
Universitas Negeri Medan menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Menggerakkan Peran Serta Sivitas Akademika Kampus Dalam Rangka Mendukung Pencegahan dan Penanganan Sextortion Dan Kekerasan Seksual di Lingkungan Universitas Negeri Medan” pada Rabu, 12 Juni 2024 bertempat di Hotel Radisson Medan.
FGD ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan kerjasama Unimed dengan Kemitraan USAID dalam program penguatan, pencegahan dan penanganan kekerasan seksual dan sextortion sebagai penguatan pendidikan anti-korupsi di perguruan tinggi. FGD internal ini menghadirkan Ketua Senat Universitas Negeri Medan sebagai narasumber pemantik dan seluruh pimpinan Universitas Negeri Medan, Dekan, Ketua Lembaga, Direktur Pascasarja sebagai narasumber. Serta Arief Wahyudi, S.H.M.H bertindak sebagai fasilitator kegiatan.
Kegiatan FGD ini dibuka oleh Rektor Universitas Negeri Medan yang diwakilkan oleh Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unimed , Bapak Dr. Winsyah Ritonga, S.Pd.,M.Si yang dalam sambutannya mendukung penuh upaya yang dilakukan terkait dengan pencegahan dan penanganan sextortion dan kekerasan seksual, lebih lanjut beliau menyampaikan Unimed juga bersedia menerima masukan melalui Satgas PPKS Unimed kedepannya misalnya mengembangkan SOP ataupun teknis pelaksanaan yang mengakomodir upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual dan sextortion dilingkungan Universitas Negeri Medan.
Diskusi ini dimulai dengan uraian tentang bagaimana Kekerasan Seksual dan Sextortion harusnya tidak terjadi dalam dunia pendidikan terutama di lingkungan perguruan tinggi. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd sebagai narasumber pemantik memberi gambaran yang menarik bahwa persoalan kekerasan seksual dan sextortion harusnya tidak terjadi jika setiap manusia memiliki akal yang diwujudkan pada karakter-karakter baik yang sebenarnya sudah di akomodir di Unimed melalui slogan “Unimed, Character Building University” . Lebih lanjut beliau menegaskan Unimed dari sisi komitmen tidak perlu di ragukan karena dari tahun 2005-2006 sudah memulai nya dengan slogan diatas dengan mewujudkan 6 karakter yang harus dimiliki oleh setiap mahasiswa dan dosen di Unimed, lalu di kurikulum juga sudah diatur mulai pemberlakukan KKNI dan OBE yang juga menitikberatkan tidak hanya pengetahuan namun pada soft skill mahasiswa.
Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd dalam paparannya juga mendorong bersama sama civitas akademika kampus baik pimpinan, dekan, ketua lembaga serta mahasiswa mulai berpikir bahwa pencegahan dan penanganan kekerasan seksual harus dilihat tidak hanya level sanksi tapi harus berupaya sampai pada tahap kesadaran penuh bahwa perilaku yang merujuk pada perilaku kekerasan seksual dan sextortion adalah perbuatan yang tidak tepat sebagai manusia yang beriman dan berakal.
Diakhir penjelasan beliau, beliau menegaskan Unimed harusnya tidak hanya pelopor pencegahan dan penanganan kekerasan seksual tetapi harus menciptakan peradaban dimasa depan dengan dua cara pertama, komitmen terhadap penanganan kekerasan seksual yang terstruktur, kedua Unimed secara tegas harus mengintegrasikan kedalam kurikulum bahkan memuatnya dalam visi dan misi.
Pada intinya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual dan sextortion ini harus di lihat secara komprehensif. Kegiatan FGD internal ini ditutup dengan penandatangan pakta integritas yang dilakukan oleh seluruh Dekan dan Direktur Pascasarjana di lingkungan Universitas Negeri Medan yang turut disaksikan oleh Ketua Senat Unimed, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan.