Skip links

ICIESC 2023 Bahas Lebih Dalam Masa Depan dalam Pembelajaran di Bidang Pendidikan, Sains dan Budaya

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Medan mengadakan Konferensi Internasional The 5th International Convrence on Innovation in Education Science and Culture (ICIESC) 2023 dengan mengangkat tema “The Future of Learning : Emerging Trends and Innovations in Education, Sciences, and Culture”. Konferensi atau seminar internasional ini merupakan seminar internasional yang perdana dilaksanakan secara luring bertempat di Le Polonia Hotels (24/10/2023).

Seminar Internasional ini menghadirkan pakar pendidikan ternama dari lokal dan internasional sebagai narasumber. Adapun narasumber yang dihadirkan pada seminar internasional ini Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd (Universitas Negeri Medan–Indonesia), Prof. Dr. Wan Ahmad Jaafar Wan Yahaya (Centre for Instructional Technology & Multimedia, Universiti Sains Malaysia), Assoc. Prof. Rachel Sheffield (School of Education, Faculty of Humanities, The Curtin University, Australia) dan sebagai moderator Dr. Widya Andayani, S.S., M.Hum. Seminar ini juga dihadiri wakil rektor, dekan, ketua lembaga, staf LPPM, dan diikuti oleh ratusan partisipan dari UNIMED dan luar UNIMED.

Acara ini dibuka langsung oleh Rektor Unimed Prof. Dr. Baharuddin, dalam sambutannya rektor menyampaikan “Seminar Internasional yang digelar ini mengambil tema “The Future of Learning: Emerging Trends and Innovations in Education, Science and Culture”. Tentunya Ketua LPPM bersama para panitia telah merancang kegiatan ini dengan maksimal dan lebih inovatif dari pelaksanaan yang sudah dilakukan 4 tahun sebelumnya. Tema yang diangkat sangat tepat, karena bertujuan mendorong agar lebih inovatif dan kreatif dalam pengembangan bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan budaya. Sesuai dengan visi Unimed yakni “Unggul dalam bidang pendidikan, rekayasa industri dan budaya,”.

“Saya berharap kepada kita semua, terutama seluruh civitas Universitas Negeri Medan, agar kita semua terus meningkatkan kinerja dan mengejar prestasi sesuai bidang ilmu yang kita tekuni. Kami pimpinan siap memfasilitasi dan membantu agar Bapak/Ibu dosen dapat terus meningkatkan kinerja dalam bidang pengajaran agar lebih inovatif dan berkreatif, dalam bidang penelitian dan pengabdian juga semakin berprestasi untuk memenangkan hibah nasional dan terus meningkatkan publikasi ilmiah pada jurnal internasional bereputasi,” tutup Rektor Prof. Baharuddin.

Dalam Sambutannya Ketua LPPM Dr. Hesti Fibriasari mengatakan “Semoga seminar internasional kita dapat bertukar pikiran mengenai pembelajaran untuk memajukan dunia pendidikan di masa mendatang selain itu juga diharap dengan seminar ini dapat memperluas pandangan dan wawasan mengenai pembelajaran di bidang pendidikan, sains dan budaya,”.

Prof. Syawal Gultom sebgai keynote speaker dalam paparannya menyampaikan mengenai “Transformative education : Recovering for Future”. “Tema pada seminar LPPM ini sangat karena untuk meraih masa depan pendidikan yang bagus di Indonesia kita harus mempelajari trend yang ada sekarang karena itu disini saya ingin menhighlight mengenai “Transformative education” ini karena dengan adanya transformative education kita dapat memperbaiki masa depan. Ada dua hal penting yang diperlukan untuk memperbaiki pendidikan di masa depan yakni memperbaiki kinerja dan mengelola perubahan, dan kedua hal ini dapat diperoleh dari learning. Karena itulah untuk memperoleh pembelajaran di masa depan maka kita harus dapat mencetak pembelajar yang tangguh. Dengan adanya pembelajar yang tangguh kita dapat dengan cepat menyersuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di masa depan baik dari perubahan teknologi, pendidikan dan lainnya,” terang Prof. Syawal yang juga merupakan tokoh pendidikan nasional.

Lanjutnya Prof. Syawal mengatakan “Untuk mencapai transformative ducation yang kita lakukan adalah merubah fokus dari konsep “belajar untuk tahun 2030” menjadi “Mengajar di tahun 2030”, untuk itulah guru harus dapat menjadi guru yang dapat membantu siswanya menyadari potensinya karena guru adalah kunci untuk menerapkan kurikulum secara efektif, kedua harus dapat merubah fokus yang biasanya “mendesain ulang kurikulum” menjadi “menerapkan kurikulum” kita harus setuju untuk setuju perubahan kurikulum merupakan bagian besar dari perubahan manajemen, penyesuaian perubahan kurikulum harus merubah dalam pedagogi dan asesmen,”.

Konferensi ICIESC 2023 berdasarkan laporan dari ketua panitia Tansa Trisna Astono Putri, S.Kom., M.T.I. diikuti 255 peserta, Konferensi ini juga memberikan kesempatan untuk membicarakan tantangan-tantangan umum, berbagi praktik terbaik, dan mendiskusikan penelitian ilmiah dan teknologi yang revolusioner yang akan membantu bidang kita seimbang dengan upaya keras untuk meningkatkan sistem informasi yang benar, cepat, dan akurat guna menghasilkan hasil penelitian yang inovatif dan kreatif yang dapat memberikan nilai tambah bagi dunia usaha dan dunia industri (DUDI).(Humas Unimed/zr)