Tingkatkan Reputasi, Prodi di PPs Siap Raih Akreditasi Internasional
Dalam rangka mempersiapkan program studi terakreditasi Unggul, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan mengadakan Workshop Penyusunan Dokumen Usulan Akreditasi Prodi Unggul dan Internasional. Dengan Tema “Percepatan Peningkatan Peringkat Akreditasi Unggul/Internasional Untuk Pemenuhan Indikator Kinerja Utama (IKU)”. yang diadakan di Lt.3 Ruang Sidang A Gedung Pusat Administrasi Unimed pada Selasa, (11/07).
Workshop ini dibuka langsung oleh Rektor Unimed Prof. Dr. Syamsul Gultom, SKM., M.Kes., dengan mengundang narasumber Ketua Senat Unimed Prof. Syawal Gultom, M.Pd., dan dihadiri Wakil Rektor I Prof. Dr. Restu, MS., Wakil Rektor II Prof. Martina Restuati, M.Si, Wakil Rektor IV Prof. Manihar Situmorang, M.Sc., Ph.D. Direktur Pascasarjana Unimed Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd. dan Wakil Direktur, Dekan dan Wakil Dekan se-lingkungan Unimed, Ketua Lembaga, Kajur, Ka. Prodi, Ka. Lab, Taskforce dan Dosen Fungsionaris di lingkungan Pascasarjana Unimed.
Dalam sambutannya, Rektor Unimed Prof. Dr. Syamsul Gultom, SKM., M.Kes. mengucapkan terima kasih atas diselenggarakannya kegiatan ini dan berharap agar kegiatan baik ini dapat mencapai tujuan utama yakni tersusunnya dokumen UPPS di Pascasarjana UNIMED sebagai langkah baik, agar semua Prodi di Pascasarjana segera kita usulkan untuk meraih akreditasi internasional. Seperti yang kita ketahui saat ini Program Pascasarjana memiliki 19 Prodi Magister dan 6 Prodi Doktoral, sehingga total ada 25 Prodi di Pascasarjana Unimed. Diantaranya 4 Prodi sudah terakreditasi “Unggul”, 7 Prodi terakreditasi “A”, 1 Prodi terakreditasi “Baik Sekali”, 8 Prodi terakreditasi “B”, 2 Prodi terakreditasi “Baik” dan juga ada 3 Prodi Baru. Kita sangat berharap minimal ada 3 Prodi di Program Pascasarjana yang tahun ini dapat kita usulkan untuk meraih Akreditasi Internasional, mungkin Prodi S2 Pend. Matematika, Teknologi Pendidikan, dan Pendidikan Dasar.Semoga bermanfaat secara maksimal dalam persiapan beberapa Prodi di Pascasarjana dapat kita usulkan menuju akreditasi internasional. Dengan harapan tahun depan sudah ada Prodi di lingkungan Unimed berhasil terakreditasi internasional.
Dalam paparannya, Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. mengatakan “perguruan tinggi seharusnya melihat akreditasi melalui kualitas bukan administratif. Karena akreditasi merupakan nyawa program studi. Peningkatan mutu kualitas kampus harus dilakukan secara berkesinambungan dengan kredibilitas Satuan Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Satuan Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) yang menghasilkan informasi, konstruksi, postur, detail, laporan tentang kinerja prodi secara konfrehensif dan otentik (akuntabel dan transparan). BAN PT/LAMDIK selaku SPME harus interaktif dengan Pengguna lulusan, Lembaga, DU/DI, dan masyarakat. Idealnya assesor bertanya berkaitan lulusan PT, apakah pekerjaannya sesuai dengan apa yang dipelajari selama di kampus atau ada inovasi yang berkembang. Dunia kerja saat ini tidak hanya memandang lulusan/ijazah saja akan tetapi melihat kemampuan dan kompetensi apa yang bisa diberikan, punya sertifikat apa dan prestasinya apa. Akreditasi merupakan nyawa program studi, oleh karena itu peranan tim taskforce sangat penting guna mengelola laporan evaluasi diri setiap Program Studi dan mengajukan akreditasi program studi.(Humas Unimed/ms)