Jurusan Biologi FMIPA Unimed Gelar Seminar Nasional Biologi dan Pembelajaranya Ke- VIII
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan mengadakan Seminar Nasional Biologi Ilmu Pengetahuan Alam dan Pembelajaranya yang ke VIII dengan tema “Perkembangan Riset Biologi dan Pendidikan Sains Berbasis Kearifan Lokal dalam Mendukung Kurikulum Merdeka” yang berlangsung secara online pada (20/10).
Seminar Nasional kali ini menghadirkan empat narasumber diantaranya Prof. Dr. Anna Permanasari, M.Si dari Universitas Pakuan Bogor, Dr. Melva Silitonga, M.S dari Universitas Negeri Medan, Abdi Wira Septama, Ph.D dari Badan Riset dan Inovasi Nasional dan Siti Rahmah Lubis, S.Pd., M.Si dari Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Medan. Seminar ini turut dihadiri oleh Dekan FMIPA Unimed Prof. Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., Ketua Umum Himpunan Pendidik dan Peneliti Biologi Indonesia (HPPBI) Dr. Drs. A. Mushawwir Taiyeb, M.Kes., Wakil Rektor II Prof. Dr. Martina Restuati, M.Si, Seluruh Wakil Dekan FMIPA Unimed, Dosen dan Mahasiswa Jurusan Biologi.
Dekan FMIPA Unimed Prof. Dr. Fauziyah Harahap, M.Si dalam sambutannya saat membuka kegiatan menyampaikan kegiatan seminar nasional ini akan terus diadakan setiap tahunnya dan kali ini sudah terlaksana yang kedelapan kalinya, semoga para dosen dan mahasiswa terus termotivasi untuk melakukan kajian-kajian tentang biologi dan terus memberikan energy positif kepada para mahasiswa kita sehingga ada hasil yang baik untuk kemajuan jurusan biologi kedepannya.
Prof. Dr. Anna Permanasari, M.Si dalam materinya menjelaskan arah perkembangan riset pendidikan sains dalam mendukung kurikulum merdeka belajar yaitu dengan kita melihat apa yang
diinginkan oleh pendidikan sains di Indonesia. Oleh karena itu pendidikan di Indonesia itu harus mampu membuat rakyat Indonesia menjadi pembelajar seumur hidup yang long life learning yang unggul terus berkembang, sejahtera, dan berakhlak mulia dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila. Berdasarkan visi inilah kita harus berfikir bagaimana merancang pendidikan sains dan memerlukan akselerasi dari visi tersebut.
Abdi Wira Septama, Ph.D menerangkan potensi antibakteri Flavonoid Artocarpin dan Artocarpanon dari Artocarpus heterophyllus terhadap strain bakteri resisten seperti yang kita ketahui pasca pandemic covid-19 kita tahu peningkatan-peningkatan mikroba sangat tinggi karena sebelumnya ada paparan virus dan bagaimana sangat besar sekali penggunaan antibiotik yang tidak terkontrol sehingga pada akhirnya antibiotik-antibiotik tersebut resisten terhadap bakteri-bakteri tertentu sehingga perlu dilakukan pencarian antibiotic baru yang bersumber dari bahan alami seperti tumbuhan. Dan juga kita ketahui bahwa WHO telah menyatakan bahwa restitensi antibiotik ini merupakan satu dari tiga masalah kesehatan yang sangat perlu diperhatikan.(Humas Unimed/dv)