FBS UNIMED Siap Terapkan Kurikulum OBE untuk Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa
Dalam rangka menyiapkan mahasiswa menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja dan kemajuan teknologi, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unimed mengadakan FGD tentang Penguatan Kurikulum Outcome Base Education (OBE) yang diadakan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting dan secara luring di Ruang Aula lt. 3 Gedung B FBS pada Jumat (26/08).
Pada FGD ini mengundang narasumber yakni Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. (Ketua Senat Unimed) dan Dr. Ng Siew Cheok (University Malaya). FGD ini juga dibuka langsung oleh Rektor Dr. Syamsul Gultom, SKM., M.Kes., dan dihadiri para Wakil Rektor dan ketua Lembaga yang ada dilingkungan Unimed, serta Dekan, Wakil Dekan, Kajur, Kaprodi dan Kalab yang ada dilingkungan FBS Unimed.
Rektor Unimed Dr. Syamsul Gultom, pada pembukaan acara menyampaikan, “Penyusunan dan Pelaksanaan kurikulum OBE menjadi penting harus segera kita laksanakan, agar kegitan akademik yang kita lakukan di Unimed ini sesuai dengan harapan steakholders, berdasarkan kemajuan zaman dan perubahan pasar kerja. Prinsip dasar dari kurikulum OBE adalah fokus pada capaian pembelajaran, backward design atau kurikulum didesain dengan mengacu pada capaian pembelajaran yang jelas, keterlibatan belajar dan peluang yang diperluas”.
Prof. Syawal Gultom, menyampaikan dalam paparannya, “Bahwa untuk penyusunan kurikulum OBE ini ternyata kita tidak bisa melakukan apapun sebelum melakukan tracer study, ketika kita melaksanakan tracer study dalam OBE maka kita harus melihat bukan hanya kondisi masa kini akan tetapi juga masa depan. OBE ini tidak melihat lagi dalam proses, dan proses ini bisa saja kita kesampingkan, jadi yg kita buat bagaimana mahasiswa itu menjadi self learner atau independent learner, mereka bisa belajar secara mandiri dan harus ada algoritma yang kita bangun sehingga mahasiswa tidak bergantung pada dosen padahal diluar sana telah banyak sumber yang tersedia”.
“Jangan pernah terfikir dengan penamaan mata kuliah karna kita bicara tentang kompetensi, karena bisa saja mata kuliah itu nanti bisa berubah secara radikal atau secara mendasar walaupun ini nanti membutuhkan capacity building bagi dosen-dosen kita untuk perubahan itu. Tapi bisa juga nanti bentuknya penyisipan kompetensi di mata kuliah yang sudah ada. Kita nanti akan melihat lebih jauh pada kompetensi lulusan kita baik itu pada sikap, pengetahuan maupun keterampilan.” lanjut Prof. Syawal. (Humas Unimed/bg).