Dosen Unimed Latih Mitra Kelompok Tani Kelomtawar Desa Bandar Klippa
Tim Dosen Unimed yang terdiri dari Dr. Saronom Silaban, M.Pd, Dr. Murniaty Simorangkir, MS, Choms Gary Ganda Tua Sibarani, SE, S.Pd, M.Si, Ak, CA, dan Drs. Juniar Hutahaean, M.Si melaksanakan salah satu tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat. Kegiatan tersebut berupa pelatihan dan pendampingan mitra Kelompok Tani “Kelomtawar” mengolah limbah organik sayuran dan buah-buahan menjadi produk Pupuk Organik Cair yang dapat dimanfaatkan dalam pertanian dan bernilai ekonomis.
Kegiatan ini berawal dari adanya keluhan dari Mitra Kelompok Tani Kelomtawar Bpk. Roni Hutahaean, ST yang menyatakan bahwa tanaman pertanian mereka selama ini tidak dapat memberikan hasil yang maksimal akibat kekurangan pupuk, sehingga pendapatan dari kegiatan bercocok tanam menjadi tidak optimal. Dinyatakan pula bahwa hal tersebut disebabkan pemberian pupuk pada tanaman yang terbatas karena harga pupuk komersial yang relatif mahal. Kelompok tani ini biasanya bergantung pada penggunaan pupuk kandang dari ternak peliharaan mereka untuk menyuburkan tanaman, namun masih tidak mencukupi.
Pada intinya sampah organik berupa limbah sayuran dan buah-buahan dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik yang bernilai ekonomis, sebab mengandung cukup nitrogen sebagai bahan penyusun protein dan klorofil tumbuhan, dan cocok digunakan untuk pertumbuhan tanaman. Hal ini ditegaskan oleh Dr. Saronom Silaban, M.Pd selaku Ketua Tim PKM Dosen Unimed. Melimpahnya volume sampah organik sayuran dan buah-buahan di pasar MMTC Medan yang kebetulan berdekatan dengan lokasi mitra, seharusnya dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik cair. Namun keterbatasan pengetahuan dan keterampilan mitra mengolah limbah sayuran dan buahan-buahan menjadi pupuk organik cair menjadi kendala baru.
Mengolah limbah organik sayuran dan buah-buahan menjadi pupuk organik cair sangat mudah untuk dilakukan. Hal ini ditegaskan oleh salah satu dari Tim PKM Dosen Unimed, yaitu Ibu. Dr. Murniaty Simorangkir, MS. Untuk pembuatan pupuk organik cair diperlukan teknologi tepat guna yang murah dan mudah didapatkan, yaitu berupa “Komposter”. Selain menggunakan bahan utama berupa limbah sayuran dan buah-buahan yang dapat ditemukan disekitaran lokasi mitra, khususnya pasar MMTC Medan, diperlukan juga bakteri untuk penguraian selama proses fermentasi berupa EM4 yang sangat murah. Bahan lain adalah berupa kotoran ternak, dedak, dan larutan gula merah atau molase sebagai nutrisi bagi bakteri pengurai.
Sementara itu, Choms Gary Ganda Tua Sibarani, SE, S.Pd, M.Si, Ak, CA menyampaikan bahwa produk pupuk organik cair yang dihasilkan, selain dapat digunakan pada tanaman sebagai nutrisi pertumbuhan tanaman, juga dapat menghasilkan peluang bisnis yang bergerak dibidang penjualan pupuk organik cair yang sangat menjanjikan.
Diakhir kegiatan pelatihan dan pendampingan, ketua mitra Bpk. Roni Hutahaean, ST menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada Tim PKM Dosen Unimed yang berkenan menjadikan mereka sebagai mitra. Bpk. Suredi Ginting menyatakan bahwa setelah kegiatan ini sangat banyak manfaat yang mereka dapatkan, seperti pengetahuan dan keterampilan terutama hasil pertanian yang semakin meningkat. Beliau berjanji akan terus melanjutkan pembuatan pupuk organik cair dengan bermodal pengetahuan dan keterampilan yang mereka dapatkan dari Tim PKM Dosen Unimed. Beliau juga mengharapkan kegiatan ini akan berkelanjutan di tahun-tahun yang akan datang. Dalam pesannya, beliau mengharapkan kelak Tim PKM Dosen Unimed dapat melakukan kegiatan yang sama, dengan menambahkan penggunaan mesin untuk pencacah bahan baku utama dan modifikasi alat agar semakin lebih menyederhanakan prosesnya.(Humas Unimed)