Skip links

Tim Dosen Unimed Berikan Pendampingan Kepada Sekolah Lansia Dalam Pembuatan Buku Pedoman Sekolah Standar 2

Tim dosen Unimed melaksanakan kegiatan Pengabdian Kemitraan Masyarakat dengan melakukan Pendampingan kepada Sekolah Lansia Mandiri dalam pembuatan buku Lansia Bahagia (Pedoman Sekolah Lansia Standar 2) di Kelurahan Petisah Tengah Kota Medan yang dilaksanakan pada tanggal 16 April 2025.

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan Ketahanan keluarga Lansia sehingga Lansia tidak menjadi beban dalam keluarganya. Ketua pelaksana kegiatan ini adalah Hodriani, S.Sos., M.AP., M.Pd (Dosen Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) dengan 4 dosen sebagai Anggota yaitu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd (Dosen Pendidikan Geografi), Dra. Rahmulyani, M.Pd., Kons (Dosen Pendidikan Bimbingan Konseling), dr. Marsal Risfandi, M.Ked (Dosen Ilmu Keolahragaan), serta salah satu dosen dari Universitas Sumatera Utara yaitu Prof. dr. Rahayu Lubis, M.Kes, PhD (Dosen Kesehatan Masyarakat). Kegiatan ini juga dibantu langsung oleh Mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yaitu Ira Safitri dan Muhammad Yoga Pratama. Kegiatan ini diikuti oleh 50 Peserta yang terdiri dari Peserta Sekolah Lansia Mandiri, Pengurus Sekolah Lansia Mandiri, serta Lurah Petisah Tengah dan Pegawai Kelurahan Petisah Tengah.

Kegiatan ini disambut baik oleh Lurah Petisah Tengah, Deny Mukhtar Z, S.A.P. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa pihak Kelurahan dan Sekolah Lansia Mandiri sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Dosen Unimed. Kegiatan ini dinilai sangat bermanfaat karena turut mendukung persiapan pembukaan program lanjutan menuju Standar 2. Beliau juga berharap agar Dosen Unimed tidak pernah lelah untuk terus menghadirkan program-program yang dapat membantu pengembangan Kelurahan Petisah Tengah. Harapannya, pada tahun mendatang, Kelurahan dan Sekolah Lansia Mandiri tetap dapat didampingi oleh Unimed. Di akhir sambutannya, beliau menyampaikan terima kasih atas seluruh dukungan yang telah diberikan oleh Dosen Unimed dalam mendukung dan memperlancar persiapan program Standar 2 yang direncanakan akan dimulai pada Juni 2025.

 

Dalam kegiatan ini, tim Unimed juga memberikan sosialisasi yang mendukung program peningkatan kesehatan bagi lansia. Sosialisasi ini disampaikan langsung oleh Prof. dr. Rahayu Lubis, M.Kes, Ph.D, dengan topik “Gangguan Kesehatan pada Lansia.”

Dalam pemaparannya, Prof. Rahayu menjelaskan bahwa lansia kerap mengalami berbagai gangguan kesehatan, seperti lutut yang berbunyi saat menuruni tangga. Untuk mengurangi risiko cedera, disarankan agar lansia mengubah posisi menuruni tangga menjadi menyamping atau miring.

Gangguan kesehatan lainnya yang sering dijumpai pada lansia adalah penyakit jantung. Gejalanya bisa berupa nyeri dada yang menjalar hingga ke punggung, dan sebaiknya segera diperiksakan ke dokter. Namun, pada lansia yang menderita diabetes (penyakit gula), penyakit jantung sering kali tidak menunjukkan gejala nyeri dada, sehingga berisiko menyebabkan kematian mendadak.

Prof. Rahayu juga menyoroti masalah gangguan tidur pada lansia, seperti kesulitan tidur atau waktu tidur yang sangat singkat. Untuk mengatasinya, disarankan agar lansia mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat sesuai dengan hobi, seperti membaca, menulis, menggambar, atau menonton televisi. Lansia sebaiknya tidak membangunkan anak-anak mereka untuk menemani saat sulit tidur di malam hari, karena anak-anak juga memiliki aktivitas dan kewajiban di pagi hari, sehingga perlu istirahat yang cukup. Selain itu, lansia diimbau untuk menjaga pola makan dengan gizi seimbang, mengonsumsi makanan dalam porsi yang cukup, menjaga hati tetap gembira, serta senantiasa bersyukur kepada Tuhan. Semua ini penting agar lansia dapat menjalani kehidupan yang sehat dan berkualitas.

Setelah sesi sosialisasi kesehatan, acara dilanjutkan dengan praktik Butterfly Hug (Pelukan Kupu-Kupu) yang dipandu oleh Dra. Rahmulyani, M.Pd., Kons. Sebelum memandu peserta dalam praktik, beliau terlebih dahulu menjelaskan tujuan dan manfaat dari teknik ini, yang merupakan salah satu metode self-healing atau penyembuhan diri yang sederhana namun efektif. Beliau mengatakan bahwa teknik ini bermanfaat untuk meredakan kecemasan, stres, rasa takut, gugup, bahkan kemarahan. Butterfly Hug juga membantu mengurangi rasa sakit, memperbaiki suasana hati, serta membangun rasa aman dan cinta diri.

Seluruh peserta mengikuti praktik Butterfly Hug dengan penuh perhatian dan semangat. Aktivitas ini menjadi momen reflektif yang memperkaya sesi kegiatan, sekaligus memberikan wawasan baru tentang pentingnya merawat kesehatan mental dan emosional, khususnya bagi para lansia.

Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Hodriani, S.Sos., M.AP., M.Pd. yang menjelaskan secara rinci mengenai tujuan utama tim Unimed dalam program ini. Dalam penyampaiannya, beliau memaparkan konsep Sekolah Lansia serta materi-materi yang akan diterapkan pada Standar 2 Sekolah Lansia Mandiri. Penjelasan ini memberikan gambaran yang jelas kepada peserta tentang arah pengembangan program ke depan.

Selain itu, beliau juga memperkenalkan buku pedoman pembelajaran yang telah disusun oleh tim dan dirancang khusus untuk diimplementasikan pada Sekolah Lansia Mandiri Standar 2. Buku tersebut telah memperoleh ISBN dan diakui secara nasional, sebagai bentuk validasi kualitas isi dan kebermanfaatannya. Namun, pada kesempatan sosialisasi ini, buku tersebut belum dapat dibagikan karena masih dalam proses percetakan.

Sebagai tindak lanjut, beliau menegaskan bahwa pada kegiatan berikutnya, tim Unimed akan melaksanakan pendampingan secara intensif dengan fokus pada penjelasan isi materi dalam buku tersebut, khususnya yang berkaitan dengan penerapan Standar 2. Pendampingan ini bertujuan agar para pengelola dan peserta Sekolah Lansia Mandiri dapat memahami dan mengaplikasikan materi dengan baik dalam proses pembelajaran.

Kegiatan ditutup dengan penyerahan bantuan peralatan oleh tim Unimed sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pelaksanaan program Sekolah Lansia Mandiri. Sebelum penyerahan, Ketua Pelaksana Hodriani, S.Sos., M.AP., M.Pd. menyampaikan pesan kepada para pengelola dan peserta sekolah agar memanfaatkan peralatan tersebut dengan sebaik-baiknya, merawatnya dengan baik, dan menggunakannya secara optimal untuk menunjang berbagai aktivitas pembelajaran.

Beliau menekankan bahwa harapannya, peralatan ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga dapat digunakan secara berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup para lansia serta memperkuat ikatan dan kemandirian komunitas keluarga di desa tersebut.

Adapun peralatan yang diserahkan meliputi: lemari kayu, container plastik, papan tulis, penghapus, spidol, pulpen, pensil, pensil warna, buku gambar, buku tulis, serta buku pedoman pembelajaran yang akan menyusul setelah proses pencetakan selesai. Bantuan ini diharapkan dapat mendukung kelangsungan program dan meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran di Sekolah Lansia Mandiri.(Humas Unimed)