Tim PKM Unimed Lakukan Pendampingan Bagi Guru dan Siswa dalam Mengimplementasikan Model Pembelajaran Aktivitas Komunikasi Lintas Budaya
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Negeri Medan (Unimed) melakukan pendampingan bagi guru dan siswa dalam mengimplementasikan model pembelajaran aktivitas komunikasi lintas budaya, Sabtu (14/9/2024) di SMPN 14 Binjai, Sumatera Utara.
Ketua tim PKM Unimed Dr. Anna Riana Suryanti Tambunan mengatakan di era globalisasi saat ini penting untuk memahami budaya asing. “Tetapi bukan berarti kita tidak peduli dengan budaya lokal/daerah kita sendiri,” kata dia.
Siswa, menurutnya, diharapkan bisa melestarikan budaya lokal/daerah untuk mempertahankan identitas bangsa dan warisan budaya nenek moyang. “Siswa juga perlu memahami budaya global agar kelak bisa berkembang menjadi warga dunia yang bertanggung jawab dan aktif serta mampu menavigasi dan berhasil menggapai masa depan,” tuturnya. “Dengan kata lain, siswa perlu memahami budaya asing/global tanpa mengabaikan budaya lokal/daerah kita sendiri,” jelasnya.
Kegiatan ini dibuka langsung Kepala Sekolah SMP N 14 Binjai Edi Salim Chaniago, S. Pd., MS. Hadir juga dalam kegiatan itu Winda Setia Sari, Ph.D., (Unimed) dan Mendarissan Aritonang (Universitas Methodist Indonesia). Kegiatan PKM ini juga dihadiri Dr. Sisila Fitriany, Ester Marisa Fitriani Sihombing selaku pendamping dari LPPM Universitas Negeri Medan, mahasiswa dari Universitas Negeri Medan serta para guru dan siswa siswa SMPN 14 Binjai.
Kepala Sekolah SMPN 14 Binjai Edi Salim Chaniago menyampaikan terima kasih kepada tim PKM Unimed karena sudah datang ke sekolah dengan kontribusinya membangun pendidikan, khususnya untuk sekolah tersebut. “Terkait tema yang dipilih adalah ‘aksi budaya’ dan sub temanya tentang teknologi, jadi kebudayaan ini memang penting dihidupkan kembali. Orang bisa saling menghargai, dan kita bisa mengenal karakteristik anak berdasarkan budaya,” jelasnya.
Dia mengatakan ada satu metode pembelajaran hari ini namanya ‘culturally responsive teaching’. “Ya, itu memang basisnya adalah kebudayaan. Kita berharap yang nantinya kebudayaan yang dipadukan dengan teknologi bisa menjadi jawaban untuk tantangan globalisasi sekarang ini.”
Setelah usai sesi pemaparan, Aira Barus, siswi kelas 9 SMPN 14 Binjai menyampaikan acara ini sangat bermanfaat. “Seru banget ya karena kita di sini bisa mendapat ilmu baru dan menambah wawasan ke cakrawala yang lebih lebih luas.”
Selain dia, Keysha Syalom yang juga siswi di kelas yang sama menyampaikan hal senada. “Menurut saya (kegiatan ini) seru. Karena ini, tuh mempelajari tentang budaya kita dan budaya luar juga. Jadi biar sama-sama tau, gitu,” katanya ketika ditanya pendapat tentang kegiatan tersebut.
Dr. Anna Riana Suryanti Tambunan, M.Hum., sebagai ketua PKM menyampaikan kegiatan ini akan memberi dampak positif bagi siswa dalam pengetahuan, sensitifitas, kesadaran, dan sikap terhadap keberagaman budaya sehingga tercapai pendidikan yang damai (peace education) dan sekaligus menciptakan siswa yang berbudaya global.
“Terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Kementerian Direktorat Riset, Teknologi, Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset Dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Budayaan, Riset Dan Teknologi dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Medan atas dukungan finansial yang diberikan demi terlaksananya kegiatan ini,” tutup Dr. Anna Riana Suryanti Tambunan selaku ketua pelaksana kegiatan PKM skema pemberdayaan berbasis masyarakat.(Humas Unimed)