Tim Dosen UNIMED Laksanakan PKM di Desa Teluk Meku: Solusi Alternatif dalam Budidaya Kepiting Bakau
Tim dosen Universitas Negeri Medan (UNIMED) yang diketuai oleh Muhammad Isnaini, M.Pd., dengan anggota Yoakim Simamora, S.T., M.T. dan Vivi Emilawati, SE., M.Si, telah melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) di Desa Teluk Meku, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat 13 Juli 2024 . Kegiatan ini bertajuk “Penerapan Teknologi Recirculating Aquaculture System (RAS) Sebagai Solusi Alternatif dalam Budidaya Kepiting Bakau di Lahan Sempit”.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas budidaya kepiting bakau di lahan terbatas melalui penerapan teknologi RAS. Teknologi ini memungkinkan penggunaan ulang air dalam sistem budidaya, sehingga dapat menghemat penggunaan air dan meningkatkan kualitas lingkungan budidaya. Mitra pembudidaya kepiting dalam program ini adalah Kristian Charles Ginting Munthe, seorang pembudidaya yang berdedikasi tinggi dalam bidangnya.
Dalam kegiatan ini, tim dosen Unimed memberikan bantuan berupa alat Recirculating Aquaculture System (RAS) beserta beberapa alat penunjang lainnya. Pemberian alat ini diharapkan dapat membantu mitra pembudidaya dalam meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan usaha budidaya kepiting bakau di lahan sempit.
Muhammad Isnaini, M.Pd., ketua tim dosen Unimed, mengungkapkan harapannya bahwa teknologi RAS ini dapat menjadi solusi alternatif yang efektif bagi para pembudidaya kepiting bakau di daerah dengan lahan terbatas. “Kami berharap teknologi ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi para pembudidaya, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka,” ujarnya.
Yoakim Simamora, S.T., M.T., menambahkan bahwa teknologi RAS memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut dan diterapkan di berbagai lokasi budidaya lainnya. “Dengan adanya teknologi ini, kita dapat memaksimalkan penggunaan lahan yang terbatas dan menjaga kelestarian lingkungan,” tambahnya.
Vivi Emilawati, SE., M.Si., juga menyatakan komitmen tim dosen Unimed dalam mendukung para pembudidaya melalui berbagai program pemberdayaan dan pelatihan. “Kami akan terus berupaya memberikan pendampingan dan pelatihan kepada para pembudidaya agar mereka dapat mengoptimalkan penggunaan teknologi RAS ini,” katanya.
Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari masyarakat setempat. Kristian Charles Ginting Munthe, mitra pembudidaya, menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan dan dukungan yang diberikan oleh tim dosen Unimed. “Alat-alat ini sangat membantu kami dalam meningkatkan efisiensi dan hasil budidaya kepiting bakau. Kami berharap program seperti ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi lebih banyak pembudidaya,” ujarnya.
Dengan adanya program kemitraan ini, diharapkan budidaya kepiting bakau di Desa Teluk Meku dan sekitarnya dapat berkembang lebih pesat dan berkelanjutan, serta memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lokal.(Humas Unimed)