Tim PKM yang diketuai oleh Firman Matias Simanjuntak dengan beranggotakan Vika Maria Sagala, Yuni Yolanda Situmorang, Fuza Anggriana, dan Astri Dewi Sianturi, di bawah bimbingan dosen pendamping Lasenna Siallagan, M.Pd. ini melaksanakan rangkaian proses riset dengan judul “Misteri Begu Ganjang: Pesona Tradisi Lisan Masyarakat Batak Toba yang Berujung Kriminalitas” yang berlokasi di Sidamanik khususnya di Desa Sarimatondang dan Nagori Manik Hataran. Kegiatan ini merupakan salah satu program Kemdikbud-Ristek di bawah naungan Dirjen Belmawa yang berhasil lolos pendanaan PKM tahun 2024.

Riset ini dilatarbelakangi oleh perubahan signifikan dalam cara pandang masyarakat terhadap mitos begu ganjang. Mitos yang seyogianya menjadi sumber inspirasi dan kekaguman akan kayanya kisah yang diwariskan secara turun-temurun, kini digunakan sebagai dalih untuk menormalisasi tindakan kriminal. Berbagai kasus kriminal yang dikaitkan dengan isu masyarakat yang memelihara begu ganjang mulai menabrak nilai-nilai kearifan lokal yang pada akhirnya merugikan. Fenomena ini tentu menjadi tantangan yang serius dalam pelestarian identitas dan budaya masyarakat Batak Toba melalui tradisi lisan.

Temuan yang ditargetkan dalam riset ini meliputi tiga hal. Pertama, deskripsi esensi begu ganjang sebagai tradisi lisan pada masyarakat Etnis Batak Toba. Kedua, persepsi masyarakat Etnis Batak Toba dari beberapa generasi yang berbeda terhadap tradisi lisan begu ganjang. Ketiga, tanggapan masyarakat Etnis Batak Toba terhadap berbagai fenomena tindak kejahatan yang disebabkan oleh isu keberadaan begu ganjang.(Humas Unimed)