FIS Unimed Teken MoA dengan Kemitraan USAID, Dirangkai Seminar Praktik Baik Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual
Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Medan menggelar seminar dengan mengusung tema “Pengalaman Praktik Terbaik Pencegahan dan Penanganan Sextortion dan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi ” dan melakukan penandatanganan Kontrak Kerjasama Kemitraan USAID dengan Unimed, yang berlangsung di Ruang Sidang A Gedung Biro Rektor Unimed pada 26/02.
Kegiatan ini di buka oleh Wakil Rektor IV Prof. Dr. Erond Litno Damanik, M.Si. dan menghadirkan narasumber Dewi Pika Lumban Batu, S.H.,M.H. (Sekretaris PPKS Unimed), Claudia Baez Camargo (Head of Prevention, Research and Innovation at the Basel Institute on Governance) dan turut hadir Mesissy Sabardiah sebagai Component Manager USAID Intergritas Kemitraan beserta tim ,Yohana Schonberg (Tim Basel Institute), Ikut hadir bersama Dekan FIS Dr. Ratih Baiduri M.Si., beserta jajaran Wakil Dekan, ratusan Dosen, dan Mahasiswa FIS Unimed.
Pada sambutannya saat membuka kegiatan Wakil Rektor IV Prof. Dr. Erond Litno Damanik, M.Si. menyampaikan Tema ini sangat menarik yaitu mengenai sextortion dan korupsi. Beberapa daerah dan kampus banyak yang melakukan pelecehan seksual. Salah satu item adalah sextortion. Tingginya jumlah kekerasan seksual di kampus ada kaitannya dengan sextortion. Selamat pada Fakultas Ilmu Sosial sudah mendapatkan kesepakatan grand ini sebagai sebuah model untuk mencegah kekerasan seksual di perguruan tinggi. Semoga mendapatkan sisi positif dan menjadi role model pencegahan di Indonesia. Saat ini ada Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS). Sebuah badan yang menampung kegiatan kekerasan seksual di Unimed maupun sextortion di unimed.
Penandatangan MoA Antara Kemitraan USAID dan Unimed disaksikan oleh Wakil Rektor IV Prof. Dr. Erond Linton Damanik, M.Si, Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dr Ratih Baiduri M.Si, Wakil Dekan III FIS Arief Wahyudi, S.H., M.H, Messy Sabardiah (Component Manager USAID Integritas), Saiful Doena (Operator Directur) dan Claudia Baez Camargo (Head of Preventation, Research and Innovation at the Basel Institute on Governance).
Dekan FIS Dr. Ratih Baiduri dalam sambutanya menyampaikan Kegiatan ini adalah bagian dari Program USAID Integritas KEMITRAAN yang dilaksanakan oleh UNIMED sebagai Mitra dalam program tersebut. Program ini diberi nama Program Penguatan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual dan Sextortion Sebagai Penguatan Pendidikan Anti Korupsi di Universitas Negeri Medan. Tema ini di pilih mencermati berbagai fenomena kekerasan seksual yang terjadi di berbagai tempat di kampus-kampus di Indonesia, termasuk adanya fenomena Sex sebagai alat transaksi dalam tindak pidana korupsi. Unimed ingin berpartisipasi secara internal untuk mencegah hal-hal tersebut terjadi dimasa yang akan datang.
Dewi Pika Lumban Batu, S.H.,M.H dalam paparannya mengatakan Satgas PPKS bertugas untuk menyususn pedoman bagaimana pencegahan kekerasan seksual khususnya di Unimed dan menampung laporan dari korban dan membuat kebijakan. Saat ini masih dalam proses diskusi. Menumbuhkan kehidupan kampus yang manusiawi, bebas dari kekerasan seksual melalui prinsip kepentingan terbaik bagi korban (pendidik, tenaga penidik, dan mahasiswa), kehati-hatian, keadilan dan kesetaraan gender, independent, dan jaminan ketidakberulangan. Jaminan ketidakberulangan pada saat ini melalui penandatanganan kesepakatan integritas. Korban kekerasan seksual bisa terjadi pada perempuan dan laki-laki. Saya sebagai sekretaris PPKS akan melaksanakan keadilan bagi semua gender untuk mencegah kekerasan seksual.(Humas Unimed/ms)