Skip links

Rektor Unimed Berangkatkan 341 Mahasiswa Kuliah PMM ke 50 Kampus Terbaik di Indonesia

Rektor Universitas Negeri Medan resmi melepas keberangkatan Mahasiswa Outbound Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) ke IV tahun 2024 di Gedung Digital Library Unimed pada Rabu, (31/01/2024). Pada pelepasan tersebut, turut hadir Ketua dan Sekretaris Senat Unimed, Wakil Rektor, Dekan Fakultas dan ratusan mahasiswa PMM.

“Pada Batch 4 ini, Unimed mengirimkan 341 mahasiswa Outbound ke 50 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di luar pulau Sumatera. Tujuan utama program PMM yaitu mengikuti mata kuliah di perguruan tinggi lain sebagai lanjutan ataupun pelengkap ilmu yang telah dipelajari di Unimed, selain itu juga memperkenalkan mahasiswa akan keanekaragaman budaya Indonesia sebagai wujud nyata dari implementasi Bineka tunggal Ika dan dituangkan dalam mata kuliah wajib yaitu Modul Nusantara. Selama berkuliah di perguruan tinggi penerima, mahasiswa akan diberikan 20 sks dengan rincian 4sks Modul Nusantara dan 16 sks Mata kuliah pilihan,” ujar Prof. Fajar Apollo.

Pada kesempatan tersebut, Rektor Unimed Prof. Dr. Baharuddin, M.Pd. menyampaikan pesan agar mahasiswa tetap menjaga nama baik almamater Unimed, dan juga menjunjung tinggi nilai-nilai karakter di masyarakat. “Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mensukseskan program Kemendikbudristek tentang MBKM di perguruan tinggi. Dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa kita untuk mengambil mata kuliah di luar UNIMED ke berbagai PTN dan PTS di Indonesia untuk kuliah satu semester. Dalam hal ini, kita telah menjadi bagian dalam sinergi triple helix antara pemerintah, perguruan tinggi dan dunia industri untuk membangun kapasitas bersama dalam meningkatkan mutu dan kualitas bangsa dan memperkuat peran perguruan tinggi sebagai perekat kebangsaan. Untuk itu marilah kita semua bekerja sama untuk mensukseskan pelaksanaan program PMM ini dengan penuh tanggungjawab.”

Selanjutnya Rektor mengungkapkan “Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat saat ini, telah membawa perubahan yang sangat besar pula dalam berbagai aspek kehidupan. Akan banyak lapangan pekerjaan yang hilang, sementara berbagai jenis pekerjaan baru akan muncul, bahkan akan banyak pekerjaan baru yang hari ini belum ada. Perubahan ekonomi, sosial, dan budaya juga terjadi dengan laju yang tinggi. Dalam masa yang sangat dinamis ini, perguruan tinggi harus merespon secara cepat dan tepat. Diperlukan transformasi pembelajaran untuk bisa membekali dan menyiapkan lulusan Pendidikan tinggi, agar menjadi generasi yang uggul, kreatif dan inovatif. Melalui program ini, kita yakin para mahasiswa ini, tentu akan mendapatkan pengalaman akademis, juga akan mendapatkan pengalaman budaya di kampus dan daerah tujuan, yang akan mendukung terbentuk wawasan kebangsaan sebagai upaya membentuk jati diri untuk cinta tanah air.”

Ketua Senat Unimed Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. menjelaskan “Saat ini kreativitas dan inovasi menjadi kata kunci penting untuk memastikan pembangunan Indonesia yang berkelanjutan. Para mahasiswa yang saat ini belajar di Perguruan Tinggi, harus disiapkan menjadi pembelajar sejati yang terampil, lentur dan ulet (agile learner). Kebijakan MBKM yang diluncurkan oleh pemerintah, merupakan kerangka untuk menyiapkan mahasiswa menjadi sarjana yang tangguh, relevan dengan kebutuhan zaman, dan siap menjadi pemimpin dengan semangat kebangsaan yang tinggi. Kita meyakini, pembelajaran dapat terjadi di manapun, semesta belajar tak berbatas, tidak hanya di ruang kelas, perpustakaan dan laboratorium, tetapi juga di desa, industri, tempat-tempat kerja, tempat-tempat pengabdian, pusat riset, maupun di masyarakat. Kami juga berharap mahasiswa PMM yang mengikuti program ini, dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan perkuliahan, dapat meningkatkan kompetensi diri, melihat sistem penilaian seperti apa, sumber belajar yang digunakan, memanfaatkan sarana prasarana dengan baik serta mempelajari dengan baik budaya di sana, sehingga menjadi seorang pembelajar sejati (learner).” Ujar Prof. Syawal Gultom. (Humas Unimed/eo)