FPK Sumut MOU dengan UNIMED Sebagai Payung Kerjasama yang Akan Bermanfaat di Masa Depan.
Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan bekerjasama (PPKN) Unimed dengan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Sumatera Utara melaksanakan kegiatan talkshow kebangsaan yang bertajuk “Indonesia dalam keberagaman : menjalin persatuan ditengah perbedaan”. Pada talkshow ini mengundang narasumber Assoc. Prof. Dr. H. Arifinsyah M.Ag (Forum Pembauran Kebangsaan Sumatera Utara),Dr. Ratih Baiduri M.Si,(Dekan FIS Unimed),Prof. Dr. Sampitmo Habeahan, S.Th., M.Th.,(Dosen FIS Unimed). Kegiatan dilaksanakan di Ruang Sidang A Biro Rektor Lantai 3. Selasa, (7/11).
Kegiatan kuliah umum dibuka oleh Rektor Unimed Prof. Dr. Baharuddin, S.T.,M.Pd. Ikut hadir dalam kegiatan : Ketua Senat Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd.,Wakil Rektor III, Prof. Dr. Marice, M.Hum. Wakil Rektor IV Prof. Dr. Erond Litno Damanik, S.Pd., M.Si.,beserta jajaran wakil dekan dan puluhan dosen FIS, serta ratusan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.
Kata Sambutan Rektor diwakili oleh Wakil Rektor IV, Prof. Dr. Erond Damanik. Dalam sambutannya bliau mengatakan, banyaknya isu-isu yang menjadi pro dan kontra di bangsa kita Indonesia. Hari ini kita berbicara tentang pembauran, pembauran seperti apa yang mau kita hasilkan di Indonesia? Ini yang sangat penting. Ada banyak budaya, etnis, dan bahasa yang ada di Indonesia. forum kebangsaan bekerjasama dengan FIS Unimed, bertujuan untuk membina dan menumbuhkan pembauran, terutama di Kita Medan, Sumatra Utara dan daerah lainnya. Ini artinya kampus Unimed menjadi sarana untuk membina pembauran untuk kebaikan bersama dan kemajuan cara berpikir menuju kesehahteraan masyarakat. Oleh sebab itu, kami menyambut niat baik untuk penandatanganan MOU antara FPK dan Unimed, sebagai payung kerjasama yang akan bermanfaat di masa depan.
Ketua Senat Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd, Menegaskan bawasannya acara ini kita gelar untuk mendukung kita bersama dan bangsa Indonesia memiliki peradaban. Peradaban yang baik dan maju akan membawa kemaslahatan masyarakat. Kita mulai dari merubah visi pendidikan yang berkemajuan dan mendorong agar melahirkan pembelajar tangguh. Forum ini harus clear dan harus menjadi inspirasi bagi banyak anak bangsa. Penandatangan MOU Antara Universitas Negeri Medan dan Ketua Forum pembauran kebangsaan dilaksanakan sebagai payung kerjasama yang akan bermanfaat di masa depan.
Dekan FIS Dr. Ratih Baiduri, juga mengatakan dalam paparannya, mengenai Isu-Isu disintegrasis menjelang pemilu 2024, selain itu perlu juga merujuk pada poin Local Genius Orang Medan sebagai Model Antisipasi Konflik Di Wilayah Kota yang Multikultural, yang mana wilaya Medan sendiri tidak memiliki dominasi mayoritas etnis, karena didasari kultur yang sangat majemuk, sehingga Medan satu sisi bisa jadi sebenarnya tidak memiliki banyak konflik. Hal ini tentu saja menjadi disintegritas yang akan memundurkan nilai-nilai dari pancasila itu sendiri.
Kegiatan ini perlu juga mensinergikan mengenai Moderasi Keberagaman melalui Pendekatan Nilai dan Moral yang menjadi tumpuhan kehidupan masyarakat kita Sumatera Utara dan Indonesia secara umum. Berdasarkan hasil talkshow kegiatan ini, perlu ditarik berkaitan tentano pembauran ini adalah kerukunan. Kerukunan berarti kita menghargai perbedaan, multikulturalisme, dan pluralisme. Untuk kamajuan dan kemakmuran bersama, perlu di lakukan sinergitas dalam menggali potensi hal-hal baik dari kerukunan dan pluralisme menuju kemajuan bersama. (Humas Unimed/ms)