FMIPA Unimed Gelar Kuliah Umum STEM Education For Building 21st Century Skills of Pre-Service Mathematics and Science Teacher
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unimed menggelar kuliah umum STEM Education for Building 21st Century Skills of Pre-Service Mathematics and Science Teacher, yang dilaksanakan di Aula Lt. III Gedung Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. FMIPA Universitas Negeri Medan, pada Senin, (23/10).
Kuliah Umum STEM ini dibuka oleh Dr. Jamalum Purba, M.Si. dan diikuti oleh ratusan peserta dari mahasiswa FMIPA Unimed. Acara ini mengundang narasumber Prof. Rachel Sheffield (School of Education, Faculty of Humanity, The Curtin University, Australia). Dengan moderator Dr. Ely Djulia, M.Pd. (Dosen FMIPA Unimed, Indonesia).
Dalam sambutannya, Dr. Jamalum Purba, M.Si. menyampaikan Kuliah Umum ini diikuti oleh ratusan mahasiswa FMIPA Unimed. Pembelajaran STEM menawarkan pembelajaran terpadu yang melibatkan berbagai disilpin ilmu. STEM mengembangkan keterampilan berpikir sistematis/terencana (Saintis), berpikir terbalik (engineer), berpikir dengan model dan pemodelan (technician) serta berpikir matematis dan komputasi (mathematician). Oleh karena itu melalui STEM siswa dilatih lebih mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah, bukan sekedar menguasi konten pengetahuan. Kegiatan dilanjutkan dengan workshop. Kita mengundang narasumber Prof. Rachel Sheffield yang akan membantu mengembangkan STEM dalam pembelajaran di sekolah. Semoga kuliah umum ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada mahasiswa untuk mengembangkan pembelajaran.
Dalam paparannya, Prof. Rachel Sheffield menyampaikan STEM Education adalah pendekatan pembelajaran dimana Sains, teknologi dan engineering dan matematika diintegrasikan. STEM education promotes Hands-On, problem solving & 21th century skills (Critical Thinking, Collaboration , Communication dan Creativity). Kuliah Umum ini dilakukan dengan metode praktek langsung, dimana partisipan diajak untuk menjadi “siswa” yang memperoleh kegiatan belajar berbasis STEM dengan barang-barang di sekitar, seperti kertas koran dan bola. Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi pendalaman materi dan analisis dari hasil belajar yang dilakukan. Melihat antusiasme peserta pelatihan. (Humas Unimed/eo)