Mahasisa FIS UNIMED Mengungkap Peran Foklor Batu Nipe dalam Menjaga Kelestarian Hutan
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang tergabung dalam Tim Penelitian Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Sosial Humaniora melakukan penelitian dengan judul “Mengungkap Foklor Batu Nipe : Kearifan Lokal Etnik Pakpak Dalam Menjaga Kelestarian Hutan Di Kabupaten Pakpak Bharat”. Tim ini terdiri dari ketua tim, Anggi Deviliana Saragih dari Program Studi Pendidikan Sejarah dengan anggota Muhammad Fazlan dari Program Studi Pendidikan Sejarah, Eliza Solina br Pandiangan dari Program Studi Pendidikan Sejarah, Elia Banurea dari Program Studi Pendidikan Antropologi, dan Saparutdin Brutu dari PPKN bersama dosen pendamping Muhammad Rivai, M.A dari Program Studi Pendidikan Sejarah .
Penelitian ini mengungkapkan peran Folklor Batu Nipe memiliki fungsi kontrol sosial untuk pelestarian kawasan hutan di Kabupaten Pakpak Bharat. Kisah wangkah yang keluar dari hutan kemudian menyerang perkebunan dan pemukiman masyarakat menyiratkan pesan bahwa kawasan hutan jangan diganggu agar binatang-binatang di dalamnya tidak keluar dan menyerang masyarakat. Pakpak Bharat merupakan kabupaten yang memiliki kawasan hutan terluas di provinsi Sumatera Utara.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Sumatera Utara (2020), luas keseluruhan hutan di Kabupaten Pakpak Bharat pada tahun 2020 mencapai 132.865,08 hektar, yang terdiri dari 5.657 hektar hutan konservasi, 45.163,61 hektar hutan lindung, 71.303,81 hektar hutan produksi terbatas, dan 10.740,66 hektar hutan produksi tetap. Kawasan hutan di Kabupaten Pakpak Bharat harus terus dilestarikan agar tidak terjadi kerusakan lingkungan yang berakibat negatif bagi masyarakat. Kawasan hutan juga harus dilindungi karena banyak masyarakat Pakpak yang menggantungkan hidupnya dari hasil hutan. Oleh karena itu, penelitian untuk mengungkap folklor Batu Nipe dan nilai kesadaran ekologis yang terkandung dalam folklor tersebut sangat penting dilakukan sebagai upaya pelestarian hutan di Kabupaten Pakpak Bharat.
Pakpak Bharat merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Utara yang merupakan hasil pemekaran dari kabupaten Dairi. Penelitian ini di laksanakan pada tanggal 12-18 Agustus 2023 untuk melihat secara langsung peran folklore baru nipe terhadap pelestarian hutan di kabupaten Pakpak Bharat.