Tim PKM FIS Unimed Telusuri Folklor Batak Toba untuk Mendukung Cultural Tourism di Kecamatan Bakti Raja, Humbang Hasundutan
Pengembangan pariwisata menjadi program prioritas bagi beberapa daerah di Sumatera Utara. Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan menjadi salah satu wilayah yang kini tengah mengembangkan potensi wilayahnya sebagai destinasi wisata. Tidak hanya sekedar keindahan pemandangan alam saja yang dimiliki kabupaten tersebut, tetapi juga terdapat ragam folklor, baik lisan, sebagian lisan, maupun bukan lisan yang berpotensi sebagai wisata budaya. Namun, dari sisi pengarsipan folklor, masih belum terarsipkan dan terdokumentasi berbagai aneka folklor yang dapat mendukung pengembangan cultural tourism di Kabupaten Humbang Hasundutan. Pada beberapa destinasi wisata di Kecamatan Baktiraja, perlu dikaji strategi penguatan wisata berbasis folklor. Urgensi folklor ditelaah karena folklor telah menjadi komodifikasi pariwisata dan dapat menunjang bertumbuhnya ekonomi kreatif masyarakat.
Dalam kaitannya dengan pengembangan wisata, Kecamatan Baktiraja terbagi menjadi dua bagian utama yaitu Desa Tipang dan Lembah Bakkara. Penelitian ini dilakukan pada 14 Juli – 14 Agustus 2023 untuk menelusuri dan memetakan foklor Batak Toba yang dapat mendukung pariwisata budaya. Penelitian mengangkat judul ‘Tourism Tracking berbasis Folklor Batak Toba dalam Mendukung Cultural Tourism di Kabupaten Humbang Hasundutan’. Kolaborasi lintas keilmuan sosial terpadu dalam riset PKM RSH pendanaan 2023 ini. Adapun tim riset terdiri atas Grace Meylin Hutauruk (Pendidikan Antropologi), Ruth Ellyana Ganda (Pendidikan Geografi), Yenny Maharani Lubis (Pendidikan Sejarah), Asri Elfrida Marpaung (Pendidikan Antropologi), Yosie Mutiara Siahaan (Pendidikan Antropologi) dengan dosen pendamping Ayu Febryani, S.Pd., M.Si.
Secara rinci, penelitian bertujuan: (1) untuk menginventarisasi folklor-folklor Batak Toba yang dapat mendukung pengembangan pariwisata berbasis budaya di Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan; (2) Mendeskripsikan konsep tourism tracking folklor Batak Toba dalam mendukung cultural tourism di Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan; dan (3) Untuk menentukan jalur wisata folklor (tourism tracking) Batak Toba dalam mendukung pengembangan pariwisata berbasis budaya (cultural tourism) di Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan.
Melalui riset ini, diharapkan dapat memberikan rekomendasi destinasi wisata berbasis folklor Batak Toba di Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan sebagai acuan bagi wisatawan lokal dan asing. Selain itu, penelitian ini bersumbangsih dalam penelusuran, penginventarisasian, pendokumentasian, dan pengarsipan naskah folklor lisan dan sebagian lisan pada berbagai kawasan wisata berbasis folklor bagi pemerintah setempat dan Dinas Pariwisata Humbang Hasundutan.(Humas Unimed)