Skip links

Tim PkM Dosen Unimed Membantu UKM Kopi di Desa Regaji dalam Peningkatan Mutu dan Nilai Jual

Peningkatan mutu dan nilai jual suatu produk sangat diperlukan, terlebih lagi untuk UKM yang hanya menjual satu atau terbatas varian produk. Peningkatan mutu dan nilai jual digunakan untuk menambah target pasar yang nantinya meningkatkan produktivitas UKM. Pengenalan target pasar yang terbatas membuat kecil peluang untuk berkembang.

Kopi Karo merupakan salah satu kopi yang varietas arabika yang mulai dikenal orang selain Kopi Sidikalang dan Kopi Gayo yang sudah terkenal lebih dulu. Kopi Karo pada umumnya tumbuh di tanah pegunungan di daerah Kabupaten Karo.

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang dilakukan oleh tim Dosen Fakultas Teknik Unimed, diadakan di Desa Regaji Kecamatan Merek, Kabupaten Karo. Desa Regaji berjarak 98 KM dari Universitas Negeri Medan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus 2023. Kegiatan PkM ini diketuai oleh Hasianna Nopina Situmorang, S.T., M.Sc dan beranggotakan Lisa Melvi Ginting, M.T, Caca Pratiwi, S.Tp., M.Si, dan Nila Reswari Haryana, S.Gz., M.Si. yang melibatkan mahasiswa-mahasiswa dari beberapa program studi seperti Prodi D3 Teknik Mesin, Gizi, Pend. Ekonomi, dan S2 Akuntansi di Unimed.  Dalam kegiatan ini dilakukan pendampingan kepada mitra untuk dapat menambah varian rasa pada kopi Karo milik mitra PkM.

Agus Fernando selaku mitra PkM menyebutkan bahwa saat ini ia hanya memiliki satu jenis produk siap saji yang bisa dipasarkan. Hal serupa juga dialami oleh UKM lainnya yang mengikuti kegiatan ini, yang belum memiliki varian produk yang dijual, sehingga pasar mereka hanyalah kalangan tertentu.

Hasianna menyatakan bahwa program kemitraan masyarakat ini, membantu UKM Kopi untuk menambah varian rasa berupa kopi karo jahe aren. Tanaman jahe dan pohon enau yang bisa diolah menjadi gula aren banyak tumbuh di daerah Karo, sehingga tidak sulit untuk memperoleh bahan mentahnya. Kegiatan ini dilakukan juga dengan memberikan pelatihan kepada UKM Kopi bagaimana cara membuat kopi karo jahe aren sesuai komposisinya. Sebelumnya tim Dosen Fakultas Teknik telah melakukan uji coba di Laboratorium Gizi Fakultas Teknik dengan dilakukan testing terhadap beberapa sampel, imbuh Nila.

Hasianna juga menambahkan bahwa penambahan varian kopi karo bertujuan untuk menambah nilai jual para UKM Kopi dan menjadi solusi untuk memasuki target pasar yang baru, yaitu pelanggan yang tidak menyukai kopi pahit. Selain mitra PkM, kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa UKM yang menghasilkan produk kopi dan produk jahe. UKM tersebut diantaranya Kopi Karo dengan brand Cap Uang Karo milik Agus Fernando, Brother Lajor Roastery milik Risky, Jean Kopi milik Basri Ketaren, Dokan Coffee milik Waldi Sembiring dan UKM Jahe merah milik Desstar Barus. Menurut Agus Fernando, kegiatan ini sangat bermanfaat menambah wawasan dan peluang UKM untuk mengembangkan produk mereka dan pangsa pasar mereka.

Dalam pelaksanaannya, tim PkM Dosen Teknik juga memberikan alat berupa food dehydrator, timbangan, dan mesin sealer yang dapat digunakan untuk mengolah kopi, jahe mentah, dan gula aren menjadi produk kopi jahe aren yang siap untuk dipasarkan. Tim dosen juga memberikan beberapa sampel produk jadi yang siap diminum yang telah dibuat di Laboratorium Gizi.

Mitra dan peserta undangan dari UKM-UKM yang hadir mengharapkan agar kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkala setiap tahun, agar membantu masyarakat untuk lebih produktif, terkhusus petani Karo yang memiliki tanaman kopi dan hasil pertanian atau perkebunan lokal yang dapat langsung diolah menjadi bahan jadi yang siap dipasarkan.(Humas Unimed)