Upacara HUT RI ke-78, Rektor Tegaskan Unimed Terus Melaju untuk Indonesia maju
Di tengah cuaca hujan deras, Universitas Negeri Medan tetap bergelora melaksanakan upacara peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 78 tahun dengan tema “terus melaju untuk Indonesia maju” di Gedung Serbaguna Unimed pada Kamis, (17/08). Rektor Unimed Prof. Dr. Syamsul Gultom, SKM., M.Kes. selaku Pembina Upacara, diikuti oleh Wakil Rektor, Direktur dan Wakil Direktur, Senat, Guru Besar, Dekan dan Wakil Dekan, Kepala Biro, Kepala Lembaga, UPT, Dharma Wanita Persatuan Unimed, Fungsionaris, Dosen, Tenaga Kependidikan, Unit Kegiatan Mahasiswa dan ribuan Mahasiswa Unimed.
Pada kesempatan tersebut dilakukan juga penyerahan penghargaan dari Presiden RI Ir. Joko Widodo, melalui Rektor Unimed kepada Dosen dan Tendik Unimed berupa penghargaan Satyalencana 10, 20, dan 30 tahun pengabdian di Unimed. Sehingga semakin meningkatkan kinerja dan berprestasi untuk kemajuan Unimed menjadi kampus terbaik dan maju.
Rektor Unimed Prof. Dr. Syamsul Gultom, SKM., M.Kes. membacakan pidato Mendikbudristek, “Dari para pendahulu bangsa, kita belajar bahwa kemerdekaan adalah sesuatu yang harus diperjuangkan. Kemerdekaan Indonesia tidak dihadiahkan oleh bangsa asing, tetapi dipertaruhkan dengan seluruh jiwa dan raga. Perjuangan itu masih kita teruskan sampai hari ini dengan Merdeka Belajar yang telah kita gerakkan selama empat tahun terakhir. Layaknya perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan Republik Indonesia, Merdeka Belajar juga digerakkan oleh seluruh lapisan masyarakat dengan semangat gotong royong. Kolaborasi dalam menghadirkan transformasi telah melahirkan banyak perubahan terbesar dalam perjalanan dunia pendidikan di Indonesia.”
Dengan implementasi Kurikulum Merdeka, para peserta didik dan para pendidik kita sekarang telah merasakan keleluasaan dalam belajar dan mengajar. Kemerdekaan tersebut sudah dirasakan di lebih dari 250 ribu satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Hal tersebut didukung dengan gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, di mana anak-anak kita mendapatkan kemerdekaan yang lebih besar untuk mengembangkan kemampuan fondasional. Melalui gerakan ini, kami mengajak para pendidik dan orang tua untuk memahami bahwa keberhasilan belajar anak usia dini tidak terbatas pada baca, tulis, hitung, tetapi juga kemampuan literasi dan numerasi, keterampilan berkomunikasi, dan karakter yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Didukung dengan Permendikbudristek tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan, semua warga sekolah semakin terjamin haknya untuk belajar, berkarya, dan bekerja dengan aman dan nyaman. Gotong royong semua pihak, mulai dari kementerian, pemerintah daerah, warga satuan pendidikan, sampai keluarga, merupakan kunci dari penghapusan segala bentuk kekerasan di lingkungan pendidikan.
Selanjutnya Rektor menyampaikan “Untuk jenjang pendidikan tinggi, program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka juga telah berhasil mengubah hidup lebih dari 760 ribu mahasiswa. Kesempatan belajar di luar kampus, baik di industri, di sekolah, sampai di lingkungan masyarakat, memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi generasi muda Indonesia untuk memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara. Perjuangan kita dalam menggerakkan Merdeka Belajar dalam empat tahun terakhir semakin menunjukkan pentingnya gotong royong untuk mewujudkan kemerdekaan dalam sistem pendidikan Indonesia. Untuk terus maju, kita harus terus melaju. Mari melanjutkan semangat para pendahulu kita untuk senantiasa bergerak serentak mewujudkan Merdeka Belajar. (Humas Unimed/eo)