Aplikasi Symatrig adalah aplikasi komputer berbasis GUI Matlab yang dirancang oleh Dosen Jurusan Matematika Unimed untuk membangkitkan motif batik. Pola pengembangan yang ada pada Symatrig didasarkan pada pola-pola grup simetri dibidang matematika. Symatrig dikembangkan guna menjawab permasalahan para pembatik di Kota Medan yang masih kesulitan dalam mengembangkan motif. Saat ini mayoritas pembatik di Kota Medan masih manual dalam menggambar motif batik. Hal tersebut mengakibatkan motif-motif yang dihasilkan menjadi tidak terlalu beragam dan proses pengerjaannya membutuhkan waktu yang lebih lama. Tidak jarang juga para pembatik harus mengeluarkan uang lebih untuk memakai jasa desain grafis.

Kegiatan PKM di laksanakan Pada tanggal 29 Juli 2023, yang diketuai oleh Dinda Kartika, S.Pd., M.Si. dengan anggota Fevi Rahmawati Suwanto, S.Pd., M.Pd., Debi Yandra Niska, S.Kom., M.Kom., Insan Taufik, S.Kom., M.Kom., Kana Saputra S, SPd., M.Kom., dan Michael Christian Simanullang, S.Pd., M.Pd. beserta mahasiswa Jurusan Matematika memberikan pelatihan dan pendampingan penggunaan aplikasi Symatrig pada para pembatik di Kota Medan. Peserta dari kegiatan ini diikuti beberapa IKM Batik di Kota Medan antara lain Ardhina Batik Motif Medan, Sanggar Seni Pendopo, Batik Pelopor Jaya, Batik Siti Khadijah, Batik Langgam, dan Batik Azzahra. Kegiatan dilengkapi dengan pemberian software dan buku panduan penggunaan aplikasi Symatrig. Selama kegiatan berlangsung, para pembatik antusias mengikuti arahan ataupun proses pengembangan batik menggunakan Symatrig. Pembatik juga berterimakasih atas kegiatan yang telah dilakukan dan berharap kedepannya kegiatan seperti ini terus dilaksanakan. Para pembatik optimis aplikasi Symatrig dapat membantu mereka dalam mengembangkan motif sehingga produktivitaspun meningkat.

Turut hadir  Kaprodi Matematika Unimed Ibu Dr. Hamidah Nasution, M.Si pada kegiatan tersebut. Beliau mengapresiasi dan bangga atas kinerja dosen di Jurusan Matematika Unimed karena telah mampu menghasilkan aplikasi yang dapat membantu masyarakat industry, khususnya para pembatik di Kota Medan dalam mengembangkan motif batik. Beliau juga mendoakan semoga dengan adanya aplikasi Symatrig para pembatik lebih maju dalam produksi batik dan mampu bersaing di pasar nasional maupun global. Sudah semestinya kita mendukung para pengrajin batik karena mereka bukan hanya beperan sebagai pelaku usaha dalam rangka membangun perekonomian daerah, tetapi juga sebagai pelestari budaya Indonesia berupa kain batik dengan motif khas Sumatera Utara.(Humas Unimed)