Skip links

Mahasiswa FBS Unimed Teliti Agama Leluhur Pemena di Karo

Tim PKM-RSH Universitas Negeri Medan yang diketuai oleh Rezki Antonio F. Ginting dengan beranggotakan Santa Rosa Br. Pardosi, Dinda Anggraini Ginting, dan Rut Olivia Lestari Hutapea yang merupakan mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni di bawah bimbingan dosen pendamping Achmad Yuhdi, S.Pd., M.Pd., melaksanakan rangkaian proses riset dengan judul “Membuka Tabir Begu di Bumi Turang” yang berlokasi di Kabupaten Karo khususnya di Desa Kandibata, Kidupen, Tongging, dan Buluh Awar. Kegiatan ini merupakan salah satu program Kemdikbud-Ristek di bawah naungan Dirjen Belmawa yang berhasil lolos pendanaan PKM tahun 2023.

Riset ini dilatarbelakangi oleh banyaknya stereotip negatif dari masyarakat terhadap pemeluk Pemena hingga saat ini, seperti dianggap sebagai penyembah setan (perbegu) dan ajaran sesat. Stigma tersebut menimbulkan berbagai keterbatasan dan memudarkan kepercayaan diri masyarakat Pemena dalam mengekspresikan ajaran kepercayaannya di masyarakat. Selanjutnya, riset ini akan menguak beberapa hal terkait: (1) Eksistensi kepercayaan Pemena sebagai masyarakat minoritas di Kabupaten Karo; (2) Strategi negosiasi Gereja Batak Karo Protestan dalam mengajarkan agama Kristen kepada masyarakat perbegu di Kabupaten Karo; (3) Menjelaskan peran begu dalam meningkatkan kepercayaan diri masyarakat Karo, baik kelompok masyarakat Pemena, maupun masyarakat Karo yang sudah memeluk agama; dan (4) Menganalisis bentuk dan fungsi satuan lingual, serta makna kultural yang dihasilkan dari tuturan ritual pemanggilan roh nenek moyang (begu) pada masyarakat Pemena di Kabupaten Karo. Untuk memperoleh data yang valid tim melakukan observasi partisipatoris dan wawancara mendalam kepada beberapa tokoh penting sebagai informan kunci.

Tim memulai pelaksanaan penelitiannya di Desa Kandibata Kecamatan Kabanjahe. Di lokasi ini tim menemui kepala desa, tokoh adat, pemuka agama Kristen, dan masyarakat untuk mendapatkan data yang valid terkait topik penelitian. Selanjutya tim bergerak ke Desa Kidupen Kecamatan Juhar, Desa Buluh Awar Kecamatan Sibolangit, dan Desa Tongging Kecamatan Merek. Selanjutnya tim mengakhiri pengumpulan data penelitian di Pemandian Lau Debu-debu yang merupakan tempat yang sering menjadi lokasi pelaksanaan ritual Erpangir Ku Lau oleh masyarakat yang masih meyakini agama leluhur Pemena. Pelaksanaan riset dilaksanakan selama 20 hari. Dalam pelaksanaannya, tim melaksanakan observasi partisipatoris dan enkulturasi penuh menjadi bagian dari masyarakat dengan mengikuti seluruh rangkaian aktivitas sosial budaya di lokasi penelitian.

Berdasarkan jadwal pelaksanaan PKM tahun 2023, tim akan melaporkan seluruh rangkaian kegiatan hasil riset kepada Dirjen Belmawa dalam kegiatan PKP 2 yang akan dilaksanakan bulan Oktober. Apabila tim berhasil lolos pada tahap ini, selanjutnya akan memaparkan hasil riset ini ke tingkat nasional melalui ajang PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) tahun 2023 yang dilaksanakan pada bulan November 2023 di Universitas Padjajaran Bandung. Informasi lebih lengkap terkait riset ini dapat dilihat pada akun media sosial instagram tim @pkmrsh.taburang_unimed23.(Humas Unimed)