Dosen Unimed Beri Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Kelapa Muda di Desa Laut Dendang
Dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Dosen Unimed difasilitasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas NegerI Medan melaksanakan PKM pembuatan pupuk organik dari limbah kelapa muda. Usaha penjualan kelapa muda terdapat di sepanjang Jalan Perhubungan Laut Dendang. Limbah kelapa muda ini tidak dimanfaatkan dan dibiarkan bertumpuk di sepanjang jalan.
Limbah kelapa muda ini belum pernah diolah oleh masyarakat menjadi produk yang lebih bermanfaat dan bernilai ekonomi. Padahal jika diolah maka limbah kelapa muda ini bisa dijadikan berbagai produk yang bermanfaat salah satunya pupuk organik. Apalagi harga pupuk buatan terus naik sementara para petani dan masyarakat yang memanfaatkan pekarangan untuk tanaman buah dan sayur memerlukan pupuk untuk pertumbuhan tanaman. Melihat potensi ini, Dosen Unimed melaksanakan pelatihan pembuatan pupuk organik sebagai solusi permasalahan limbah kelapa muda dan kebutuhan pupuk. Sasaran pengabdian ini adalah Kelompok Petani Tanaman Hias dan Buah serta Ibu-Ibu Rumah Tangga Di Desa Laut Dendang.
Tim pelaksana yaitu Fitra Delita, M.Pd, Prof. Dr. Sri Adelila Sari, S.Pd., M.Si, Rohani, S.Pd, M.Si dan Eni Yuniastuti. S.Pd., M.Sc. Pendampingan juga dilakukan oleh pihak LPPM Unimed yang diwakili oleh Indah Pratiwi, S.Pd. Kegiatan PKM dilaksanakan pada bulan Juni –Juli 2023, mulai dari pemberian materi oleh narasumber, praktik pelatihan pembuatan pupuk organik secara terbimbing oleh mitra, uji lab pupuk organik dan evaluasi kegiatan.
Bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk organik ini adalah limbah sabut kelapa muda halus hasil pengolahan dari alat pencacah, EM4, Molase dan air sebagai pelarut. Semua bahan pupuk dicampur dalam wadah, ditutup dan dibiarkan selama 3 minggu untuk proses fermentasi. Wadah campuran pupuk organik cair harus dibuka tutupnya setiap hari untuk mengeluarkan gas yang terbentuk selama proses fermentasi.
Hasil pelatihan berupa pupuk organik dibagikan kepada mitra untuk dimanfaatkan. Selain pupuk, mitra dari ibu rumah tangga juga diberikan bibit tanaman buah. Bibit tanaman buah ini diperoleh dari mitra kelompok petani tanaman hias dan buah. Pupuk organik ini dapat digunakan untuk tanaman buah yang dibudidayakan oleh ibu rumah tangga. Alat pencacah sabut kelapa diserahkan pada mitra untuk dapat digunakan secara mandiri untuk proses pembuatan pupuk organik selanjutnya.(Humas Unimed)