Tim Dosen Unimed Berikan Pendampingan Pemanfaatan Bahan Lokal Sebagai Menu Dashat pada KPM di Desa Denai Kuala Kec. Pantai Labu
Tim dosen Unimed melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan melakukan Pendampingan DASHAT bagi KPM (Kader Pembangunan Manusia) dengan memanfaatkan sumber pangan lokal, di Kampung KB Desa Denai Kuala Kecamatan Pantai Labu Deli Serdang pada Selasa (27/06).
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya percepatan penurunan stunting dan keluarga beresiko stunting di desa ini. Ketua Pelaksana kegiatan adalah Dra. Nurmala Berutu, M. Pd, dengan 3 orang dosen sebagai anggota pelaksana yaitu Dr. Diky Setya Diningrat, Hodriani, S.Sos., M. AP, M. Pd., dan Dra. Ana Rahmi, M.Pd, dibantu oleh 5 orang mahasiswa yang berasal dari Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan Pendidikan Tata Boga. Kegiatan ini diikuti 30 orang peserta KPM yang terdiri dari PKK, Kepala Dusun , Calon Pengantin, Pengusaha Desa dan Tim DASHAT Desa Denai Kuala Pantai Labu, dan juga dihadiri oleh Ibu Budi Yanti sebagai PKB Kecamatan Pantai Labu.
Kegiatan diawali dengan kata sambutan dari Swardi selaku Kepala Desa Denai Kuala dan dilanjutkan kata sambutan Ketua Pelaksana PKM, Dra. Nurmala Berutu, M.Pd yang mengatakan bahwa Kegiatan ini dilaksanakan untuk mempercepat penurunan stunting dan Keluarga Beresiko Stunting dengan melibatkan Kader KPM dan Tim DASHAT yang sudah terbentuk di Desa Denai Kuala dengan mengoptimalisasikannya sehingga seluruh anggota tim yang masuk dalam Struktur Organisasi bisa saling mendukung.
Oleh sebab itu, sinergitas dalam DASHAT perlu dilakukan secara berkelanjutan sehingga penanganan stunting dapat dijalankan secara baik. Oleh karenanya, diharapkan kegiatan pendampingan yang dilaksanakan hari ini, tidak hanya sekedar ceremonial saja setelah itu selesai, tetapi bagaimana informasi yang sudah disampaikan melalui sosialiasi dapat diterima dan ditindak lanjut dengan baik. Pada kesempatan ini, ketua pelaksana juga menghimbau agar Kepala Desa Denai Kuala dapat mengoptimalisasi fungsi dan peran masing-masing tim DASHAT dengan membangun sinergitas, kebersamaan, kolaborasi, dan menjalin jejaring yang ada sehingga dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi yang melibatkan 3 narasumber yaitu Rugun Ulina Simarmata, S.Sos membawakan materi dengan tema “Penguatan Tugas dan Fungsi Organisasi/Tim DASHAT”. Kemudian Swardi yang membawakan materi dengan tema “Optimalisasi Kinerja Organisasi/Tim DASHAT Desa Denai Kuala. Serta Oriza Aurora, AMG dengan membawakan materi “Percepatan Penurunan Stunting, Keluarga Beresiko Stunting dan Gizi Sehat”.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan peralatan oleh Ketua Pelaksana Dra. Nurmala Berutu, M.Pd kepada Swardi Sebagai Kepala Desa Denai Kuala. Adapun peralatan yang diserahkan berupa : 1 (satu) unit Steling, 1 (satu) unit tabung gas 3 KG, 1 (satu) unit Choper, 1 (satu) unit Rice Cooker Miyako, 1 (satu) unit Kompor gas Rinai type RI 55 E, 1 (satu) unit Kuali, 1 (satu) unit Kukusan, 1 (satu) lusin piring, 1 (satu) lusin Sendok garpu, 1 (satu) lusin Gelas Plastik, 3 (tiga) buah Baskom Sainless ukuran 20, 3 (tiga) buah Baskom Sainless ukuran 30, 3 (tiga) buah Sainless ukuran 40, 1 (satu) unit Selang dan Regulator merk Pensonic, 6 (enam) buah Serbet Michiyo, 1 (satu) unit jepitan Ikan, 2 (dua) unit Pisau.
Semua peralatan ini akan digunakan oleh tim untuk membantu keberlanjutan kegiatan DASHAT dalam persiapan ekonomi keluarga dan pemenuhan gizi bagi Ibu Hamil dan Balita/Baduta melalui Menu DASHAT dengan memanfaatkan sumber pangan lokal. Pada saat penyerahan alat dipesankan agar peralatan tersebut digunakan sebaik mungkin oleh seluruh kader desa terutama Tim DASHAT Desa Denai Kuala untuk menghasilkan produk makanan lokal baik untuk konsumsi pada saat posyandu ataupun untuk dijual guna membangun kemandirian pada masyarakat desa.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan praktek demo memasak dalam membuat 3 (tiga) jenis menu DASHAT yang terdiri atas (1) Menu Pertama: Nasi Ubi Jalar Oren, Ayam Teriaki, Sayur Gulung Tahu, Puding Semangka. (2) Menu Kedua: Nasi Lapis Ubi Madu, Bola-Bola Tempe Saus Asam Manis, Sup Ayam Labu Kuning Daun Kelor, Puding Buah Naga, dan (3) Menu Ketiga: Nasi Jagung, Bakso Goreng Ikan Krispi, Oseng Jamur Tiram, Tempe Goreng, Puding Pepaya. Kegiatan ini dipandung oleh Dra. Ana Rahmi, M.Pd yang merupakan Dosen FT Tata Boga. Anna memberikan arahan tentang praktek pembuatan Menu DASHAT yaitu membuat makanan yang bahan utamanya berasal dari bahan lokal daerah Kecamatan Pantai Labu seperti Ikan, Labu, dan Daun Kelor. Ana Rahmi menjelaskan mulai dari bahan-bahan yang digunakan, proses dan cara pengelolaan pembuatan makanan sampai penyajian.
Selanjutnya demo memasak dilakukan oleh Tim DASHAT secara berkelompok.
Kegiatan memasak dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok diantaranya Kelompok 1 adalah Kelompok CATIN (Calon Pengantin), Kelompok 2 adalah Suami Peduli Stunting, Kelompok 3 adalah Kader PKK. Mereka sangat antusias dalam mengikuti semua kegiatan praktek, ini terlihat dari produk masakan yang mereka hasilkan. Ana Rahmi didaulat untuk memberi penilaian terhadap produk makanan yang mereka hasilkan, dan menurutnya semua kelompok berhasil mengikuti seluruh tahapan, dengan rasanya yang enak dan tata penyajiannya yang baik. Kelanjutan kegiatan ini direncanakan akan dilakukan (4) empat minggu ke depan, dimana pengolahan makanan akan dilakukan secara mandiri berkelompok sesuai dengan tahapan dan tatacara yang telah disampaikan sebelumnya.
Kemudian acara ditutup dengan pengumuman bagi penyaji makanan terbaik, dimana dalam penilaian terdapat 2 kategori yaitu Penyajian Makanan dan Rasa Makanan. Pada penyajian makanan sebagai Juara 1 (Pertama) adalah Suami Peduli Stunting, Juara 2 (Kedua) adalah Kader PKK, dan Juara 3 (Ketiga) adalah Remaja Calon Pengantin. Sedangkan pada aspek Rasa Makanan, Sebagai Juara 1 (Pertama) adalah Remaja Calon Pengantin, Juara 2 (Kedua) adalah Kader PKK, dan Juara 3 (Ketiga) adalah Suami Peduli Stunting. Harapan Tim pelaksana yang diwakili Hodriani, S.Sos., M.AP., M.Pd mengajak untuk tetap semangat dan antusias pada kegiatan serupa tidak berhenti begitu saja, namun terus berkelanjutan demi menyukseskan program-program yang sudah ada dalam menangani percepatan penurunan stunting dan keluarga beresiko stunting di wilayah ini. (Humas Unimed/eo)