Jurusan Kimia FMIPA Unimed Lakukan Pembuatan Sabun Cuci Tangan dengan Inovasi Daun Jelatang (Urtica dioica L) sebagai Anti Bakteri
15 orang guru-guru MTsN 3 Medan mengikuti pelatihan “Pembuatan Sabun Cuci Tangan dengan Inovasi Daun Jelatang (Urtica dioica L) sebagai Anti Bakteri untuk mendukung Gerakan Madrasah Sehat”. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Senin dan Selasa (12-13/06/2023) di gedung sekolah MTsN3 Medan ini merupakan kolaborasi antara Jurusan Kimia FMIPA Unimed melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unimed dengan MTsN 3 Medan.
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan oleh dosen Jurusan kimia FMIPA Unimed, sebagai ketua Pelaksana Dr. Ayi Darmana M.Si dengan anggota Mutiara Agustina Nst., S.Pd.,M.Si, Zuhairiah NST.,S.Pd.,M.Si dan Haqqi Annazili Nasution, S.Pd.,M.Pd dan juga melibatkan beberapa mahasiswa dari jurusan Kimia Unimed. Kegiatan ini digelar selama 2 hari, dimana hari pertama yaitu pada tanggal 12 juni dilaksanakan pembukaan dan sosialisasi sedangkan pada hari kedua tanggal 13 juni 2023 dilaksanakan praktek langsung pembuatan sabun cuci tangan.
Kepala MTsN 3 Medan, H. Anas, S.Ag.,M.PdI dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Unimed melalui tim pelaksana atas terlaksananya kegiatan pengabdian ini sebagai bentuk dukungan untuk terlaksananya program Gerakan Madrasah Sehat. Beliau juga menghimbau guru-guru untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan seksama.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Ketua Jurusan Kimia FMIPA Unimed sekaligus ketua pelaksana kegiatan, Dr. Ayi Darmana M.Si menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakannya kegiatan pelatihan ini adalah untuk membantu kelompok mitra meningkatkan wawasan peserta dalam hal pemanfaatan tanaman yang berkhasiat sebagai anti bakteri dan meningkatkan keterampilan peserta dalam Pembuatan Sabun Cuci Tangan. Beliau berharap, setelah kegiatan ini guru-guru di MTsN 3 Medan dapat membuat sendiri sabun cuci tangan untuk pemakaian internal Madrasah demi mendukung Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Pada kegiatan ini, dihadirkan 2 orang narasumber yang menyampaikan materi berbeda. Narasumber pertama Prof. Dr. Ida Dumariris, M.Si, sebagai seorang ahli di bidang biokimia menyampaikan terkait virus dan bakteri. Beliau menyampaikan bahwa lingkungan sekolah merupakan lingkungan dimana siswa menghabiskan Sebagian besar waktu dalam kesehariannya. Karenanya, menerapkan disiplin dalam berperilaku hidup bersih dan sehat disekolah merupakan pondasi bagi siswa untuk memiliki pola hidup sehat. Menurut Beliau, cara paling efektif dalam mencegah penularan penyakit yang disebabkan oleh bakteri maupun virus adalah dengan senantiasa menjaga kebersihan anggota tubuh misalnya rajin mencuci tangan menggunakan sabun untuk membunuh virus dan bakteri.
Sementara itu Zuhairiah NST, M.Si dosen bidang Kimia Organik dan Bahan Alam Kimia FMIPA sebagai narasumber kedua menyampaikan terkait pemanfaatan tanaman sebagai anti bakteri alami. Beliau menyampaikan bahwa banyak tanaman yang berpotensi sebagai antibakteri, namun pengetahuan masyarakat akan hal ini masih minim. Contoh tanaman yang berpotensi sebagai anti bakteri adalah tanaman jelatang. Tanaman jelatang ini kerap dibasmi oleh masyarakat karena sketidaktahuan masyarakat akan manfaat tanaman ini. Selain itu, tanaman jelatang memiliki rambut-rambut halus pada permukaan daun dan batangnya yang dapat menyebabkan gatal pada kulit jika tersentuh sehingga masyarakat menganggap tanaman ini cukup mengganggu. Namun, efek gatal Padahal dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, ekstrak daun jelatang mengandung senyawa-senyawa yang bersifat antibakteri seperti saponin dan flavonoid. Senyawa-senyawa ini disebut sebagai senyawa metabolit sekunder dan akan didapatkan setelah dilakukan ekstraksi pada daun jelatang. Hasil ekstraksi ini lah yang ditambahkan kedalam formula sabun cuci tangan sebagai anti bakteri.
Kegiatan pada hari kedua merupakan merupakan praktek langsung pembuatan sabun cuci tangan. Pada kegiatan ini, 15 orang guru dibagi menjadi 3 kelompok dan masing-masing kelompok didampingi langsung dalam pembuatan sabun cuci tangan.(Humas Unimed)