Konsulat Amerika Serikat berkolaborasi dengan Universitas Negeri Medan mengadakan Nonton Bareng film “SAVVY” di Ruangan Home Theatre Digilib Universitas Negeri Medan (21/03/2023). Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka untuk memperingati Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada tanggal 8 Maret 2023 lalu. Pemutaran Film “Savvy” sebagai program budaya sekaligus gerakan sosial untuk menghibur dan mencerdaskan masyarakat, khususnya bagi mahasiswa Universitas Negeri Medan dan juga untuk memperingati peran perempuan dalam sejarah.

Acara pemutaran Film “SAVVY” dibuka langsung oleh Wakil Rektor IV Prof. Manihar Situmorang. Prof. Manihar mengucapkan terima kasih karena Konsulat Amerika Serikat telah memberikan kesempatan bagi Unimed untuk mengadakan pemutaran film ini. “Dari film ini tidak hanya membahas mengenai wanita, tetapi dari film dokumentar ini kita dapat belajar mengenai budaya dan gerakan sosial bagaimana kuatnya seorang wanita dalam memahami dan mengendalikan keuangan pribadi mereka. Semoga kita semua dapat belajar sekaligus menikmati film “SAVVY”,” ujar Prof. Manihar.

Turut hadir dalam pemutaran film “SAVYY” Jessica Chesbro Wakil Konsulat AS untuk Sumatera, Rachma Jaurinata Cultural and Political Specialist US Consulate Medan, Prof. Dr. Sri Minda Murni Wakil Ketua TP-PKK Pakpak Bharat/Istri Wakil Bupati Pakpak Bharat, Dekan di lingkungan Universitas Negeri Medan, Kepala BAK, Kepala UPT Digilib, Kepala UPT Bahasa, Wakil Dekan FBS, Forhati Sumut, Zatira Shalihah, Kalangan Perfiliman Sumut, Pusat Gender, Wanita dan Anak dari UNIMED, USU dan UINSU, serta puluhan mahasiswa.

Dalam sambutannya Wakil Konsulat AS untuk Sumatera Jessica Chesbro mengatakan “Saya sangat senang berada di sini hari ini untuk merayakan Bulan Sejarah Wanita. Bulan Sejarah Wanita ini diprakarsai oleh Presiden Jimmy Carter pada tahun 1980. Proklamasi ini merayakan kontribusi yang telah diberikan wanita ke Amerika Serikat dan mengakui pencapaian spesifik yang telah dibuat wanita selama sejarah Amerika di berbagai bidang. Sebagai tokoh masyarakat, pendidik, dokter, ilmuwan, penyedia penitipan anak, dan banyak lagi, wanita menggerakkan ekonomi kita dan memimpin Bangsa kita. Sebagai responden pertama dan anggota layanan, mereka mengawasi hidup dan kebebasan kita. Sebagai inovator, pengusaha, dan pekerja penting di setiap industri. Partisipasi penuh perempuan adalah prinsip dasar demokrasi dan pembangunan, dan untuk diskusi kita hari ini dalam pembangunan ekonomi karena mereka adalah bagian yang kuat dari komunitas pengusaha. Film ini akan membahas tentang bagaimana wanita dan bagaimana mereka sering mengambil kursi belakang untuk keuangan mereka dan mengapa sekarang sangat penting bagi wanita untuk mengendalikan masa depan keuangan mereka. Saya harap Anda akan menikmati film ini dan saya yakin menantikan diskusi sesudahnya,”.

Sebelum masuk ke acara inti pemutaran film “SAVVY”. Acara dilanjutkan dengan paparan dari Rachma Jaurinata Cultural and Political Specialist US Consulate Medan mengenai oung Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI). “YSEALI adalah program khas pemerintah AS untuk memperkuat kemitraan dengan para pemimpin baru di Asia Tenggara; untuk memperluas keterampilan mereka sebagai pemimpin sipil, ekonomi dan non-pemerintah yang efektif di wilayah tersebut; dan mendorong mereka untuk bekerja sama lintas batas untuk memecahkan tantangan regional. Peluang YSEALI termasuk pertukaran profesional dan akademik ke Amerika Serikat, lokakarya regional untuk pengembangan jejaring dan keterampilan, keterlibatan media sosial, dan kompetisi hibah untuk mendukung upaya para pemimpin baru untuk menangani masalah-masalah regional,” ujarnya.

Acara dilanjutkan dengan pemutaran film “SAVVY”, ratusan penonton tampak menikmati film tersebut hal itu ditandai dengan banyaknya mahasiswa yang bertanya ketika sesi diskusi dan tanya jawab yang dilakukan sehabis pemutaran film yang dimoderatorin oleh Dosen Prodi Sastra Inggris FBS Unimed yang juga pegiat perfilman sumut Dr. Immanuel Prasetya Ginting S., S.S., M.Hum. Acara ditutup dengan foto bersama dengan seluruh penonton. (Humas Unimed/zr)