Prodi Bahasa Prancis FBS Unimed Gelar Kuliah Dosen Tamu “L’ Evaluation Basee Sur CECRL”
Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan mengadakan kegiatan Kuliah Dosen Tamu dengan tema “ L’Evaluation Basée sur CECRL (Cadre Europeen Commun de Reference pour des Langues)” yaitu penilaian kompetensi berbahasa Prancis dengan menggunakan kerangka acuan bersama Eropa yang berlangsung pada hari Selasa, 22 November 2022 dengan menghadirkan narasumber Dr. Daniel Chan, Ph.D.,M.A yang merupakan Professeur de Nationale University of Singapore.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui cara penilaian kompetensi berbahasa Prancis sesuai dengan standar CECRL Eropa. Hal ini dimaksudkan agar kompetensi berbahasa Prancis para pemelajar dapat diukur secara tepat dan akurat dengan menggunakan tes berstandar Eropa yang berlaku secara internasional.
Kegiatan ini di buka langsung oleh Wakil Dekan I Fakultas Bahasa dan Seni Dr. Wahyu Tri Atmojo, M.Hum., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang setingginya atas dilaksanakan kegiatan positif yang sangat bermanfaat bagi dosen dan para mahasiswa di prodi Pendidkan Bahasa Prancis. Kami berharap agar kegiatan ini bisa menjadi cikal bakal terciptanya relasi mutual antara National University of Singapore dengan Universitas Negeri Medan. Serta mendukung diselenggarakan kegiatan-kegiatan ilmiah serupa yang mengundang para dosen baik dalam dan luar negeri. Dan semoga juga berharap agar hasil dari kegiatan-kegiatan ilmiah yang terlaksana di Prodi dapat didokumentasikan dalam bentuk buku yang ber-ISBN.
Dr. Daniel Chan, Ph.D.,M.A dalam pemaparannya menyebutkan kompetensi adalah kunci dari penilaian berbasis CECRL. Ada 3 hal yang harus dimiliki dalam kompetensi yaitu, pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan sosial. Bahwa terdapat 6 tingkat kesulitan dalam proses pembelajaran yaitu survivant (mengimitasi), apprenti (pelajar), fonctionnel (mandiri/otonomi), maîtrise (telah menguasai secara utuh dan dapat menemukan solusi dari masalah), expertise (pemikiran kritis), excellence (pemikiran kreatif). Selain itu ditambahkan pula bahwa terdapat 3 cara yang dapat dilakukan untuk menilai kompetensi kognitif pemelajar pada tingkat yang lebih tinggi yakni menghindari mengajukan pertanyaan langsung pada informasi yang diberikan, bertanya tentang proses, dan meminta pemelajar untuk dapat menganalisis, mengevaluasi dan menciptakan.(Humas Unimed/dv)