PPs Unimed Susun Payung Riset Mahasiswa S2-S3 dengan Pengembangan Model Berorientasi Kompetensi Masa Depan
Dalam rangka penguatan komitmen dan menyatukan persepsi seluruh dosen yang mengajar dan membimbing di prodi S2/S3 Unimed, Program Pascasarjana Unimed merancang dan menyusun payung riset pengembangan model berorientasi kompetensi masa depan, dengan mengundang narasumber Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. (Ketua Senat Unimed) dengan moderator Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd. (Direktur Pascasarjana Unimed), yang dilaksanakan di Digital Library Unimed (4/11).
Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang KKNI terkait dengan penelitian/riset, bahwa penelitian Mahasiswa Prodi S2 dan S3, yang levelnya pada jenjang kualifikasi 8 dan 9 KKNI. Setidaknya untuk program magister adalah ; mampu mengembangkan pemikiran logis, dan kreatif melalui penelitian ilmiah, dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai bidang keahliannya. Sedangkan untuk program doktor, harus menemukan atau mengembangkan teori/konsep/gagasan ilmiah, dan memberikan kontribusi pada pengembangan, serta pengalaman ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora dibidangnya, dengan menghasilkan penelitian ilmiah berdasarkan metodologi ilmiah, pemikiran logis, kritis, sistematis dan kreatif.
Dalam sambutannya, Rektor Unimed Dr. Syamsul Gultom, SKM., M.Kes. mengatakan “Penelitian tesis dan disertasi setiap Mahasiswa Prodi S2 dan S3 di Unimed, harus dalam cakupan pengembangan bidang keilmuan dan keahlian Prodi S2 dan S3-nya. Pada level 8 dan 9, lulusan mahasiswa program magister dan doktor harus memiliki tanggungjawab besar dalam mengasah kompetensi hingga mampu mengembangkan diri dengan cakrawala dan spectrum yang lebih luas, melalui riset yang menekankan karya kreatif, orisinil dan teruji hingga tataran filosofi. Pendekatan yang dipergunakan bukan hanya lingkup keilmuannya (inter/multi-disciplinary), namun hingga lintas disiplin (transdisciplinary). Ibarat seorang pendaki gunung yang sudah berpengalaman melaksanakan pendakian sebuah gunung, tentunya telah berkemampuan untuk mencapai puncak gunung lain dengan medan yang berbeda dan belum pernah didaki sebelumnya.”
“Payung Riset Pengembangan Model Berorientasi Kompetensi Masa Depan di Pascasarjana UNIMED harus berdasarkan tema-tema berbasis bidang pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, SDM dan relevansi hidup masa depan. Secara spesifik, Riset di Pascasarjana bertujuan untuk : a) menghasilkan terobosan baru dalam ilmu pengetahuan, teknologi, ilmu sosial dan budaya bagi masa depan; b) meningkatkan kemampuan dan mutu pendidikan pada jenjang S2/S3; c) meningkatkan kompetensi maupun kapabilitas dosen dan mahasiswa dalam bidang penelitian; dan d) meningkatkan kolaborasi antara dosen dan mahasiswa dalam penelitian maupun publikasi ilmiah; Setidaknya tujuan riset program magister dan doktor harus mampu menemukan, menciptakan, mengembangkan dan memberikan kontribusi baru pada pengembangan, serta pengamalan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora di bidang keahliannya, dengan menghasilkan karya desain, prototipe, atau inovasi teknologi bernilai tambah atau dapat digunakan untuk penyelesaian masalah, berdasarkan pemikiran logis, kritis, kreatif, dan arif.”
Selanjutnya Rektor Unimed berharap “Melalui kegiatan Penyusunan Payung Riset Pengembangan Model Berorientasi Kompetensi Masa Depan di Pascasarjana UNIMED. Saya berharap akan lahir pola baru yang dapat dijadikan pedoman bagi Prodi S2 dan S3 dan seluruh mahasiswa untuk menghasilkan temuan dan karya yang berguna bagi peningkatan kualitas mutu SDM yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat, bangsa dan negara.”
Dalam paparannya, Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. menyampaikan riset mahasiswa S2/S3 harus berbasis pengembangan model, agar dapat berkontribusi bagi kemajuan pendidikan di negeri ini. Kemudian kajian riset didasari fenomena konkit, riset terbaru, jurnal-jurnal terbaru dan teori/konsep yang valid. Terutama disertasi mahasiswa S3 harus dipastikan mengembangkan model, atau menemukan model baru dari yang telah ada. Ketika membahàs kompetensi dan teori harus mendalam analisisnya dan manfaat risetnya harus jelas noveltinya, temuan terbarunya. Kajian spesifik dan lebih mendalam terhadap objek kajian sesuai tema risetnya. . Karya disertasi dan tesis harus dikuasai metodologi dan teorinya dengan baik, tau arah kenelitian kemana, dan harus diingat teori yg dibangun memiliki kevalidan secara konten dan bersifat konstruktif terhadap permasalahan di masyarakat. Saya menyarankan untuk mahasiswa S3, tidak banyak matakuliah yang harus diambilnya, karena program S3 itu tidak lagi kuliah seperti S1 dan S2, tapi meneliti, melakukan penelitian secara mendalam dan komprehensif. Mahasiswa S3 harusnya mengambil beberapa matakuliah saja yang fokus kepada tema penelitian disertasinya, selanjutnya difokuskan dalam pembimbingan oleh tim promotor.
Sementara selaku Direktur Pascasarjana Unimed, Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd. mengatakan Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat menyatukan persepsi dan komitmen kita untuk lebih baik lagi dalam merancang dan melakukan pembimbingan penulisan disertasi mahasiswa kita. Sehingga kita berhasil melahirkan lulusan S2 dan S3 yang professional, unggul, berdaya saing dan memiliki karakter mulia sesuai tuntutan KKNI level 8 dan 9. Payung riset pengembangan model berorientasi kompetensi masa depan yang telah dirancang, akan dijadikan acuan para mahasiswa S2 dan S3 di Pascasarjana Unimed dalam pengusulan judul tesis dan disertasi, penyusunan tesis dan disertasi serta tuntutan apa yang harus ditemukan dalam penelitiannya. Sehingga pelaksanaan akademik dapat dilaksanakan dengan benar sesuai filosofi dan capaian target yang ingin dihasilkan. (Humas Unimed/eo)