ICoSTA Ke-4 PPs Unimed, Dorong Lahirkan SDM Kreatif, Inovatif dan Berdaya Saing
Dalam menanggapi Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk Pengembangan Kualitas Manusia yang semakin berkembang, Fakultas Pascasarjana Unimed menyelenggarakan Seminar Internasional The 4th International Conference on Science and Technology Applications (ICoSTA) dengan tema “Innovation in Science and Technology for Sustainable Human Quality Development” yang diselenggarakan secara daring dengan aplikasi Zoom Meeting pada Rabu (02/11).
Seminar Internasional ini dibuka langsung oleh Rektor Unimed Dr. Syamsul Gultom, SKM., M.Kes., dan dihadiri juga para Wakil Rektor, Para Dekan dan Ketua Lembaga yang ada di lingkungan Unimed serta dihadiri peserta baik mahasiswa, akademisi, guru maupun peneliti.
Pada Seminar Internasional ini mengundang narasumber yang ahli baik dari dalam negeri maupun luar negeri yakni Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. (Senator of Universitas Negeri Medan), Prof. Dr. Jakrapong Kaewkhao (Nakhon Pathom Rajabhat University, Thailand), Siriprapa Kaewjaeng, Ph.D (Faculty of Associated Medical Science, Chiang Mai University, Thailand), Dr. Eng. Topan Setiadipura, S.Si.,M.Si. M.Eng. National Nuclear Energy Agency of Indonesia, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Dr. Mati Horprathum. (National Electronics and Computer Technology Center, Thailand).
Rektor Unimed Dr. Syamsul Gultom, menyampaikan apresiasi pada sambutannya, “Melalui sambutan ini, kami sebagai pimpinan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bpk Direktur Pascasarjana Unimed dan seluruh panitia sehingga kita dapat hadir bersama mengikuti kegiatan yang luar biasa ini. kita semua seluruh civitas akademika Unimed untuk terus berupaya dan bahu-membahu, bersinergi dalam meningkatkan menghasilkan karya ilmiah yang sejalan dengan tema-tema mutakhir saat ini dan mempublikasikannya ke jurnal nasional dan internasional bereputasi”.
“Dalam Society 5.0 dimana komponen utamanya adalah manusia yang mampu menciptakan nilai baru melalui perkembangan teknologi dapat meminimalisir adanya kesenjangan pada manusia dan masalah ekonomi dikemudian hari. Memang rasanya sulit dilakukan di negara berkembang seperti Indonesia, namun bukan berarti tidak bisa dilakukan karena saat ini Negara Jepang sudah membuktikannya sebagai negara dengan teknologi paling maju. Perkembangan IPTEK saat ini harus melahirkan cara baru dalam menyelesaikan semua permasalahan bangsa di berbagai sektor, seperti pendidikan, manufaktur, perbankan, jasa dan lain sebagainya. Kondisi ini kemudian menuntut terbangunnya sumber daya manusia (SDM) yang kreatif, inovatif dan berdaya saing, serta memiliki karakter kepribadian yang jujur dan bertanggungjawab”. Lanjut pak Rektor.
Prof. Syawal Gultom, menyampaikan dalam paparannya tentang transformasi ilmu pendidikan, “Dalam melakukan trasformasi ilmu pendidikan kita harus menggali jenis-jenis kompetensi guru dan profil guru yang dapat membantu semua siswa mewujudkan potensinya baik itu Value, Attitude, Skill dan Knowledge. Juga kompetensi literasi bahasa, Teknologi , Programmer atau Coder dibidangnya. Karena Guru adalah kunci untuk menerapkan kurikulum secara efektif. Analisis kurikulum akan mengalihkan fokusnya dari “desain ulang kurikulum” menjadi “pelaksanaan kurikulum”, fokus pada Perubahan kurikulum sebagai bagian dari sistem manajemen perubahan yang lebih besar, Menyelaraskan perubahan kurikulum dengan perubahan pedagogi dan penilaian. Dan menyelaraskan perubahan kurikulum dengan perubahan dalam pendidikan guru awal dan pengembangan profesional termasuk pemimpin sekolah”.
Dr. Junistel Rajagukguk, M.Si., sebagai ketua panitia menyampaikan ada 80 makalah yang diterima panitia, sebagian dipresentasikan secara lisan dalam sesi paralel, dan sebagian lainnya disajikan secara abstrak. Artikel-artikel tersebut akan direview dan dipublikasikan oleh Scientific.Net yang terindeks scopus. Selain itu, pemateri juga berasal dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, Lembaga, Akademi, dan Sekolah. Beberapa di antaranya adalah peneliti dari Badan Tenaga Atom Nasional, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Institut Teknologi Bandung, Universitas Sriwijaya, Institut Teknologi Indonesia, Universitas Sumatera Utara, Universitas Surabaya, ITS, UGM, Universitas Udayana, Universitas Brawijaya, Universitas Jember, UNRI, Universitas Nusa Cendana, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, UPI, dan beberapa institusi. Dan ada 23 institusi baik dari dalam maupun luar negeri yang tertarik dan terlibat dalam konferensi ini. (Humas Unimed/bg).