Unimed Terima Kunjungan Pimpinan dan Senat Untidar
Universitas Negeri Medan menerima kunjungan dari Pimpinan dan Senat Universitas Tidar, Jawa Tengah. Rombongan diterima di Ruang Sidang A Gedung Pusat Administrasi Unimed pada Jumat, (14/10). Turut hadir pada kesempatan tersebut, Rektor Unimed Dr. Syamsul Gultom, SKM., M.Kes., beserta Wakil Rektor, Ketua Senat Unimed Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Sekretaris Senat Unimed Winsyah Putra Ritonga, S.Pd., M.Si. beserta anggota Senat Unimed. Adapun rombongan Untidar, yang hadir diantaranya Rektor Untidar Prof. Dr. Ir. Mukh. Arifin, M.Sc., beserta Wakil Rektor, Sekretaris Senat Untidar Dr. Agus Suprapto, S.P., M.P., IPM dan Jajarannya.
Pada kesempatan tersebut, Rektor Untidar Prof. Dr. Ir. Mukh. Arifin, M.Sc. mengucapkan terima kasih atas sambutan dan penerimaan dari Universitas Negeri Medan. Tujuan kami berkunjung kemari adalah untuk belajar dan sharing mengenai pengelolaan BLU, karena Untidar sedang mengusulkan BLU. Mungkin banyak hal yang bisa kita diskusikan dan melakukan penjajakan kerjasama lebih lanjut dengan Unimed.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Senat Unimed Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. juga menyambut baik kunjungan Senat Untidar ke Unimed. “Kami mengucapkan terima kasih karena telah mempercayakan Unimed sebagai tujuan destinasi dan berbagi pengalaman mengenai BLU. Kami sangat terbuka dan menyambut baik kolaborasi dan kerjasama dengan berbagai pihak. Sejak 2018, Universitas Negeri Medan telah beralih status menjadi BLU, dan saat ini kita sedang mengusulkan untuk menjadi PTN-BH.”
Selanjutnya, Prof. Syawal mengatakan “perubahan status perguruan tinggi diharapkan mampu berdikari dan semakin berkualitas. Saat ini, total perguruan tinggi di Indonesia mencapai 4.500 perguruan tinggi akan terus didorong kualitasnya menjadi lebih baik. Sayangnya, dengan jumlah perguruan tinggi yang banyak tersebut, Indonesia hanya menempati urutan ke-85 dari 131 negara dalam Global Innovation Index (GII) 2020. Inovasi menjadi keharusan untuk menjawab permasalahan bangsa. Kita lihat mulai dari industri pangan maupun teknologi, kita masih ketergantungan dengan negara lain. Padahal begitu luas dan kaya SDA kita, namun mengapa kita masih mengandalkan impor. Sebagai perguruan tinggi kita menjadi garda terdepan dan diharapkan menghasilkan dan mengembangkan inovasi, mencetak para ilmuwan baru dan generasi penerus yang berkompeten. Seperti contoh dalam bidang pertanian, dengan inovasi kita bisa swasembada pangan dan bisa mencukupi kebutuhan dalam negeri. Inovasi dalam bidang pendidikan, menghasilkan lulusan-lulusan yang memiliki kemampuan, terampil dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan jaman.” (Humas Unimed/eo)