FIS Unimed Selenggarakan 4th ICSSIS Internatinal Conference
Pada tanggal 29 September 2022, secara online, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan selenggarakan 4th Internasional Conference on Social Sciences and Interdisciplinary Studies (4th ICSSIS). Adapun tema yang diusung pada konferensi ini adalah “Recover and stronger together with education and social sciences for a better life”. Menurut Erond L. Damanik, Ketua Panitia, tema 4th ICSSIS, pada dasarnya terinspirasi oleh kenyataan sosial bahwa tidak satupun negara, individu ataupun masyarakat manusia yang dapat berdiri sendiri tanpa adanya kolaborasi. Kolaborasi, dengan demikian adalah keywords, mekanisme untuk saling menopang dan mendukung untuk dapat pulih dan kuat pasca Pandemi Covid-19. Sebenarnya, tema ini, menurut Ketua Panitia, dielaborasi dari G20 yang mengusung “Recover together and stronger together, Indonesia Presidensi 2022 yang dipusatkan di Bali.
Pada 4th ICSSIS yang dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Negeri Medan Dr. Syamsul Gultom, SKM., M.Kes, dan menampilkan Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., sebagai Keynote Speaker dan tiga invited speaker yakni Assoc. Professor Masatoshi Ito dari Nihon University, Assoc. Professor Mohammad Hairy Ibrahim dari University Pendidikan Sultan Idris Malaysia, dan Professor Bagong Suyanto dari Universitas Airlangga, Surabaya. Keempatnya didaulat sebagai pembicara inti pada sesi plenary. Pada sambutannya, Rektor Universitas Negeri Medan mengapresiasi 4th ICSSIS yang dilaksanakan secara konsisten. Meskipun online, Rektor mengharapkan agar panitia mampu menyusun rekomendasi konferensi untuk diserahkan ke universitas terutama yang berkontribusi pada pengembangan akademik dan potensi jejaring secara internasional di Universitas Negeri Medan.
Kemudian, Prof. Syawal Gultom, pada makalah yang disajikan berjudul “Education and Social Values” menegaskan arti penting “values” atau nilai dalam pendidikan maupun ilmu sosial. Menurutnya, values tidak hanya diukur secara kognitif, melainkan, paling penting, adalah sikap (attitude) dan prilaku (behavior). Ketiganya, kognitif, attitude dan behavior harus muncul dalam pendidikan, baik sebagai result, produk maupun outcome. Narasumber lainnya, Profesor Bagong Suyanto memaparkan tentang tantangan atas social diversity Indonesia pada masa depan yang difokuskan pada interaksi sosial. Menurutnya, adanya kecenderungan intolerasi pada masyarakat majemuk, tidak lain dan tidak bukan adalah produk eksklusifitas. Oleh karena itu, sedapat mungkin pola pemukiman membaur dan kebijakan borderless lainnya harus digalakkan.
Sementara itu, Assoc. Professor Mohammad Hairy Ibrahim lebih menitikberatkan pada jejaring internasional antara Malaysia dan Indonesia terutama lewat muhibah pendidikan dan kebudayaan serta sosial. Selama ini, Ibrahim melihat bahwa kedua negara telah menjalin kerjasama dengan baik dan ini menjadi potensi dan kekuatan nyata atas satu kawasan di Asia Tenggara. Pemaparan Hairy Ibrahim tidak jauh berbeda dengan Masatoshi Ito yang memaparkan antara relasi-relasi sejarah yang terjalin antara masyarakat Indonesia, khususnya di Sumatra Utara dengan Jepang. Masatoshi menyebut tentang adanya paguyuban keturunan Jepang di Sumatra Utara seperti di Batangkuis dan Banda Aceh yang bergerak dalam bidang kebudayaan dan sosial.
Pada sesi plenari, seluruh peserta baik presenter maupun partisipan berjumlah 235 orang, sebaliknya pada sesi pararel 135 presenter saling bertukar hasil penelitian maupun pemikiran yang tergabung dalam dalam 4 ruang yang berbeda. Pada sesi pembukaan, dekan dan seluruh wakil dekan serta fungsionaris di Fakultas Ilmu Sosial turut hadir. Upacara pembukaan dipandu oleh Sisila Fitriany Damanik, M.Hum sedangkan moderator sesi plenari dan pararel adalah Nina Novira, M.Sc., Ph.D. Sebaliknya, moderator pada sesi pararel terdiri atas dosen-dosen muda di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Adapun luaran konferensi ini adalah prosiding terindeks google scholar yang diterbitkan ber-ISBN dan dipublish online di digital repository Universitas Negeri Medan. Kemudian, 5 artikel terpilih akan dipublish pada jurnal nasional Sinta 2-3 di Fakultas Ilmu Sosial.(Humas Unimed)