Dosen UNIMED Lakukan Edukasi Pencegahan dan Pengurangan Risiko Bencana Gempa Bumi dan Kebakaran
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Unimed) melakukan pendampingan dalam rangka mengedukasi siswa SMAS Primbana Kota Medan tentang tata cara pencegahan dan pengurangan risiko bencana gempa bumi dan kebakaran. Selama satu bulan terakhir telah dilaksanakan pendampingan kepada siswa dengan dukungan dana hibah kompetisi pengabdian kepada masyarakat dari Universitas Negeri Medan.
Tim Pengabdian Unimed yang melakukan pendampingan dalam program pengabdian masyarakat tersebut adalah Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc. sebagai Ketua, anggota, Dr.Ir. Rumilla Harahap, MT, IPM., Dr. Nurkadri, S.Pd., M.Pd., dan Drs. Anam Ibrahim, M.Pd. Dwi Wahyuni Nurwihastuti kepada reporter Humas mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran siswa tentang pentingnya kesiapsiagaan terhadap risiko bencana gempa bumi dan kebakaran. Dalam kegiatan pendampingan ini juga dilakukan simulasi yang diikuti oleh semua siswa SMAS Primbana pada waktu akhir jam belajar siswa.
Kegiatan pengabdian dengan pendamping LPPM didukung penuh oleh Kepala Sekolah SMAS Primbana Erika Verawati Bangun, S.Si., serta dukungan guru-guru, yang secara keseluruhan kegiatan telah berjalan dengan baik dan lancar. Siswa mengikuti kegiatan dengan serius dan antusias karena materi dan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan yang dibutuhkan.
Kepala Sekolah SMAS Primbana Erika Verawati Bangun, S.Si. mengatakan “Kami sangat berterima kasih dengan adanya dukungan pihak LPPM Unimed dalam mengedukasi siswa SMAS Primbana Kota Medan tentang pencegahan dan pengurangan risiko bencana gempa bumi dan kebakaran. Sekolah kami menempati gedung lantai 3 dan 4 pada bangunan bertingkat 5 yang tertutup dengan total setiap hari sekitar 750 orang yang menempati gedung ini, mulai dari SD, SMP, dan SMA sehingga sangat berisiko jika terjadi gempa bumi dan/atau kebakaran pada jam sekolah”.
Dampak akhir kegiatan ini adalah diharapkan siswa SMAS Primbana dapat lebih memahami dan mampu melakukan pencegahan dan pengurangan risiko bencana gempa bumi dan kebakaran. Wujud keberlanjutan program terlihat dari tersedianya alat pemadam api ringan (APAR), rambu-rambu jalur evakuasi, dan titik kumpul yang diberikan oleh Tim Pengabdian Unimed.
Dampak akhir dari program adalah adanya rasa aman dan nyaman bagi siswa dan warga sekolah lainnya ketika berada di dalam gedung sekolah, karena sudah tersedia alat pemadam api ringan (APAR) yang terpasang setiap lantai dan rambu-rambu jalur evakuasi yang menuntun keluar gedung dari lantai 4 ke halaman sekolah sebagai titik kumpul jika terjadi gempa bumi dan/atau kebakaran.(Humas Unimed)